Ini kisah nyata. Tentang seorang istri yang berhasil mewujudkan impiannya. Tentang suami, anak, dan jalan-jalan ke Spanyol.
Kisah nyata ini kami ceritakan pada Anda, dengan seijin yang bersangkutan. Untuk menginspirasi kita akan pentingnya impian dalam mengarungi kehidupan pernikahan
Beberapa hari lalu, di suatu siang. Kami terkagum dengan postingan di akun Instagram salah satu klien kami. Anggap saja namanya S. Seorang perempuan yang menghabiskan masa kanak-kanak dan remajanya di pulau Jawa. Kemudian bekerja dan berumah tangga di Munchen, Jerman.
Seperti biasa, kami kerap menyapa kawan dan klien kami melalui akun Instagram atau Facebook kami. Saling berbagi kabar, sambil juga mencari tahu perkembangan pasca konsultasi dengan kami. Setidaknya selalu berbagi aura positif dan kebahagiaan adalah baik untuk dilakukan. Termasuk melalui medi sosial.
Dalam obrolan itu, angan kami pun melanglang buana menerobos sekat waktu menuju masa lalu. Yakni ketika S berkonsultasi dengan kami. Sekitar setahun lalu. Ketika awal-awal pandemi Covid-19 melanda dunia.
Saat itu S sedang ada masalah dengan suaminya. Sehingga cukup membuat gonjang-ganjing rumah tangga. Apalagi ada baby yang masih kecil dan membutuhkan perhatian kedua orang tuanya. Tapi mohon maaf kami tidak bisa menceritakan detil permasalahan S saat itu. Rahasia profesi. 😊😁
Menurut peraturan disana, permasalahan yang sedang mereka hadapi mengharuskan mereka untuk melakukan konsultasi pernikahan. Suami dan istri bisa memilih sendiri konselor yang cocok untuk mereka. Dan S menjatuhkan pilihan pada kami, Kata Okta Kartika. Menurut pengakuannya saat itu, kami sebagai orang Indonesia, lebih bisa memahami kondisinya, daripada konselor di sana. Mungkin kami dan S memiliki latar belakang yang sama. Seperti Anda juga. Kita sama-sama lahir dan besar di negeri +62 yang unik dan penuh kebhinekaan.
Pendek kata, Alhamdulillah, segala puji bagi Tuhan. S pun menemukan “jalan”-nya. Dia mencapai kehidupan yang lebih baik setelah berkonsultasi dengan kami. Seperti dia sampaikan dalam pesan text berikut ini:

Kembali pada awal cerita kami sebelumnya. Saat kami terkesima oleh postingan S di Instagram. Sehingga kami tergelitik untuk bertanya, dan terjadilah obrolan yang inspiratif.

Kemudian obrolan lanjut di Direct Message berikut ini:


Kurang lebih demikianlah obrol kami. Meskipun singkat, namun sarat akan makna. Sehingga bagaimana S bisa memperbaiki hubungan dengan suami, membangun kedekatan dengan anak.
Pelajaran yang bisa kita dapatkan:
- Memilih konselor yang bisa memahami sisi perempuan dan sisi laki-laki
Saat pikiran dan hati sedang kalut. Maka sulit untuk berpikir jernih. Apalagi jika hati ini terlanjur penuh oleh rasa marah, kecewa, sedih, hingga nelangsa. Inginnya hanya hajar atau kabur. Sepertinya tidak ada pilihan yang lain.
Dalam kondisi seperti ini, jika memaksakan untuk mengambil keputusan. Khawatirnya keputusan yang diambil adalah keputusan emosional, yang berpotensi untuk disesali di kemudian hari. Maka butuh pihak ketiga, yang tidak ada hubungan emosional dengan kedua pihak, serta memiliki latar belakang ilmu dan pengetahuan yang mumpuni untuk membantu melihat permasalahan dari perspektif yang berbeda.
Pilihan untuk berkonsultasi dengan Kata Okta Kartika merupakan langkah yang tepat. Secara Okta dan Kartika adalah konselor profesional berpangalaman. Serta keduanya adalah suami istri. Jadi bisa lebih berimbang dalam menganalisa permasalahan rumah tangga. - Memiliki impian
Impian ibaratnya tujuan hidup. Jika tujuannya jelas, maka perjalannya pun juga jelas. Dengan memiliki impian yang detil, maka bisa menjadi filter pikiran dan hati. Hal-hal apa saja yang perlu dipikir dan dirasakan, dan hal-hal apa saja yang layak untuk diabaikan. Dengan kesadaran akan impian yang jelas, maka pikiran, perasaan, serta tindakan bisa fokus pada hal-hal yang mengantarkan pada perwujudan impian. - Bersama pasangan membuat kesepakatan
Pasangan suami istri ibaratnya adalah sebuah tim yang berjuang bersama untuk mewujudkan impian. Ibarat supir bis dan kenek. Yang saling bahu membahu, menyelesaikan berbagai tantangan dan masalah dalam perjalanan mencapai terminal tujuan. Maka perlu saling merendahkan hati dan saling menghormati. Untuk membuat kesepakatan bersama, tentang membagi tugas rumah tangga, tentang bagaimana suami memberikan perhatian pada istri dan sebaliknya, serta kesepakatan apapun saja yang berkaitan dengan “perjalanan” rumah tangga. Ditembah dengan komitmen dan saling percaya pada pasangan. - Memilih kompak dengan pasangan
Sepasang suami istri adalah sebuah tim. Hanya mereka berdua dalam pernikahan. Sebagai raja dan ratu pemegang kebijakan keluarga. Bisa juga ditambah anak sebagai anggota. Suaranya wajib untuk mendapat perhatian, khususnya jika anak sudah bisa berpendapat. Selain daripada itu, statusnya adalah orang luar. Termasuk orang tua.
Pengambil keputusan terletak pada suami dan istri. Orang tua, atau konselor sehebat Okta dan Kartika pun sifatnya hanya membantu memberikan wawasan saja. Bukan memaksakan pendapat, apalagi ikut campur dalam pengambilan keputusan.
Memilih kompak dengan pasangan, adalah langkah yang bijaksana. Demi kebahagiaan dan keutuhan keluarga.
Demikian pelajaran yang bisa kita dapatkan dari S, klien kami. Beliau telah mendapatkan manfaat dari konsultasi dengan Okta Kartika. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda juga ingin dibantu oleh Okta Kartika?
Informasi konsultasi privat bersama Okta Kartika silahkan |KLIK DISINI|