ANTI STRESS | Audio Hipnoterapi (MP3) yang membantu Anda untuk relaks dan sehat

KLIK tombol PLAY untuk mencoba 5 menit

Judul : ANTI STRESS
Format : MP3
Durasi : 37.01 menit
Hipnoterapis : Oktastika Badai Nirmala, S.Psi, CHt, CT.SA
Harga : Rp 50K
Cara penggunaan : Dengarkan paling sedikit 1x dalam sehari, setiap akan tidur.
Pemesanan : |KLIK DISINI| atau chat WA 081252848821

Audio hipnoterapi Anti Stress ini berisi sugesti yang secara khusus untuk bisa masuk pada sistem pikiran bawah sadar Anda. Mengurai stress dan berbagai hal lainnya yang memberatkan pikiran dan hati Anda. Sehingga pikiran bawah sadar Anda terbiasa lebih peka pada kebahagiaan dan kesehatan.

Audio hipnoterapi ini juga memiliki latar belakang suara musik, yang memiliki frekuensi khusus. Sehingga membuat Anda menjadi relaks dan mengantuk. Maka dengarkanlah audio ini dalam posisi berbaring atau duduk santai, tanpa melakukan aktivitas apapun. Saat Anda bersiap mendengarkan audio ini, ikhlaskan tubuh-hati-pikiran Anda untuk tertidur sangat lelap. Ijinkan sel-sel tubuh Anda menjadi pulih secara alami. Sehingga Anda menjadi lebih segar dan sehat ketika bangun nanti.

Miliki sekarang audio hipnoterapi Anti Stress SEKARANG. Untuk pemesanan silahkan |KLIK DISINI| atau chat WA 081252848821 . Setelah Anda men

Cara Menghindari Pertengkaran Dengan Pasangan Saat WFH Cofid

pertengakaran suami istri saat wfh cofid
Pertengkaran Suami Istri Saat WFH Cofid

WFH Cofid – Meningkatnya korban Cofid-19 memaksa pemerintah untuk menerapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat pada bulan Juli tahun 2021. Sehingga mau atau tidak mau, berbagai instansi pemerintah maupun swasta menerapkan WFH (Work From Home).

Bercermin dari masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang pernah berlaku tahun lalu, tahun 2020. Saat itu hampir semua instansi juga menerapkan WFH. Hampir semua karyawan instansi pemerintah maupun swasta melakukan pekerjaannya secara daring dari rumah. Pemerintah memberikan larangan keras karyawan untuk berkumpul, apalagi berkerumun. Hal ini membuat suasana ruang perkantoran menjadi sangat lengang. Sangat minim orang yang ada disana.

Memang WFH Cofid memiliki tujuan utama untuk memutus mata rantai penyebaran Cofid-19. Semakin sedikit karyawan yang berkumpul, maka penyebaran Cofid-19 juga semakin berkurang. Selain itu pola kerja baru ini, bisa meningkatkan efisiensi biaya operasional ruang kantor, dan pribadi karyawan. Instansi tidak perlu menyediakan ruangan, listrik, kebersihan kantor, dan lain sebagainya. Karena setiap karyawan bekerja dari rumahnya masing-masing, dan saling terinegrasi melalui jaringan internet satu sama lain.

Meski demikian, karena para karyawan ini bekerja dari rumah, maka rawan terjadi ribut dengan pasangan atau keluarganya. Sebelum pandemi, atau sebelum WFH, suami istri masing-masing memiliki ruang kerjanya masing-masing. Termasuk istri yang bekerja sebagai ibu rumah tangga, memiliki keleluasaan dalam menata rumah, selama suaminya bekerja di luar. Kemudian semua kebebasan ekspresi dalam bekerja itupun menjadi sirna ketika WFH. Suami dan Istri berkumpul dalam rumah, melakukan pekerjaannya masing-masing dengan berbagai ekspresinya. Belum lagi anak-anak yang juga melakukan pembelajaran daring dari rumah. Bisa semakin menambah pemicu stress yang berujung pada pertengkaran.

Penyebab pertengaran pasutri saat WFH Cofid

Setiap pasangan punya masalahnya masing-masing. Mereka juga memiliki cara penyelesaiannya masing-masing. Selain pula ada diantara pasangan yang lebih memilih untuk tidak menyelesaikan masalah yang dihadapi. Cenderung memilih untuk lari dari masalah. Apapun itu setiap pasangan suami istri memiliki otorita masing-masing untuk memilih cara dalam menghadapi masalahnya. Termasuk juga dengan pertengkaran.

Banyak penyebab pertengkaran suami istri yang terjadi saat WFH. Diantaranya adalah:

  • Memang terbiasa bertengkar.
    Jika pasangan suami istri sudah terbiasa melakukan pertengakaran, sejak sebelum pandemi atau sebelum masa WFH. Bisa jadi pertengkaran yang terjadi saat WFH, bukan karena WFH atau saat bekerja di rumah. Namun sudah menjadi kebiasaan merekam ketika menghadapi masalah dengan cara bertengkar.
  • Belum terbiasa menjadi pekerja profesional di rumah.
    Sebelum tempat kerja menerapkan WFH, ketika suami dan istri memiliki wilayah kerjanya masing-masing, mereka bisa bebas berekspresi saat bekerja. Mereka benar-benar berperan sebagai pekerja profesional. energi tubuh dan pikiran mereka bisa fokus pada urusan pekerjaan saja. Mereka sangat minim berpikir tentang kondisi rumah. Seperti air tandon sudah penuh atau belum, air galon masih ada atau sudah habis, anak yang masih kecil makanannya tumpah atau tidak, AC kamar sudah off atau belum, dan masih banyak lagi urusan rumah lainnya. Kecuali pada situasi darurat saja.
    Namun saat suami dan istri sama-sama bekerja di rumah. Terjadi kerancuan antara peran sebagai pekerja profesional, sebagai istri/suami, dan sebagai orang tua. Mereka saling bingung menempatkan diri. Kapan mengurusi urusan pekerjaan, dan kapan mengurusi urusan keluarga. Misalnya saat fokus menerima telepon dari kolega, tiba-tiba anak yang masih kecil minta Anda untuk menemaninya buang air besar. Sedangkan di saat yang sama, pasangan juga sedang menerima telepon dari kliennya. Atau ketika sedang fokus membalas WA dari atasan, tiba-tiba istri minta tolong untuk mengganti galon air di dispenser. Dan berbagai kondisi lainnya.
    Kerancuan peran tersebut bisa mempengaruhi suasana hati suami-istri dalam melakukan pekerjaan profesional di rumah. Ujung-ujungnya berakhir dengan pertengkaran.
  • Belum adanya keselarasan kepribadian.
    Kondisi ini terjadi ketika pasangan suami-istri saat menikah hingga saat ini belum memiliki keselarasan ataupun belum saling menerima pasangannya apa adanya. Mereka hanya mau menerima sifat atau kebiasaan pasangannya seperti yang dimaui saja. Sifat-sifat asli atau kebiasaan lainnya yang tidak dimaui, mereka pendam sendiri, dan akan dilakukan ketika diluar rumah. Maka sebelum WFH suami-istri bisa bebas memunculkan sifat-sifat atau kebiasaan asli yang tidak dikehendaki muncul di rumah, merea bisa munculkan di tempat kerja. Misalnya istri yang aslinya banyak omong, namun selalu mendapat amarah dari suaminya jika banyak omoong di rumah. Maka si istri ini bisa jadi akan banyak omong di tempat kerjanya. Suamipun deikian, misalnya punya kebiasaan merokok, namun istri melarangnya untuk merokok di rumah atau di sekitar rumah. Maka bisa jadi suami akan merokok di tempat kerjanya. Bisa Anda bayangkan jika suami dan istri ini WFH. Bisa jadi kebiasaan dan sifat asli tersebut tanpa sengaja muncul. Dan kemudian menjadi bahan pertengkaran.
  • Meledaknya kemarahan yang lama terpendam.
    Ketika suami-istri memiliki kemarahan yang terpendam. Bisa jadi saling enggan untuk berjumpa, bertatapan mata, hingga engan untuk berkumpul bersama. Namun sebelum WFH, mereka bisa meminimalisir kemarahannya dengan bekerja di luar. Sehingga sangat sedikit waktu untuk berjumpa di rumah. Itupun berjumpa saat tidur malam saja. Selebihnya melakukan kegiatan masing-masing.
    Namun ketika WFH Cofid, mereka bersama-sama dalam waktu berhari-hari di rumah. Kebencian dan rasa marah tanpa disadari akan muncul, dan menggunakan masalah-masalah sepele sebagai bahan untuk terjadinya pertengkaran.
  • Kebutuhan dasar yang belum terpenuhi.
    Secara manusiawi manusia terdorong untuk memenuhi kebutuhannya masing-masing. Khususnya kebutuhan dasar. Meskipun setiap orang memiliki standarnya masing-masing tentang kebutuhan dasar ini. Meskipun secara umum yang termasuk kebutuhan dasar adalah kebutuhan akan pakaian, makanan, dan tempat tinggal. Namun pakaian seperti apa, makanan yang bagaimana, dan temapt tinggal macam apa, setiap pasangan suami-istri memiliki standarnya masing-masing. Beljum lagi kebutuhan psikologis berupa perhatian. Yang pasti, jika kebutuhan dasar ini belum terpenuhi, maka seseorang akan mudah stress. Salah satu dampaknya adalah mudah marah dan memicu pertengkaran.

Cara Menghindari Pertengkaran Suami-Istri

  • Belajarlah untuk saling menerima kondisi pasangan apa adanya, tanpa bermaksud untuk merubah. Segala hal baik dan hal buruk pada pasangan, terimalah dulu apa adanya.
  • Lakukan diskusi berdua, dengan segala kerendahan hati dan penuh cinta. Bahaslah tentang pembagian peran sebagai pekerja profesional, sebagai pasangan, dan sebagai orang tua. Bagaimana menata ruang kerja dan waktu kerja. Serta berbagai hal lainnya berkaitan dengan bekerja di rumah saat WFH.
  • Temukan solusi bersama tentang pemenuhan kebutuhan dasar keluarga. Jika harus meningkatkan pendapatan, bagaimana caranya. Jika harus menurunkan standar hidup, apa saja yang harus dikurangi. Temukan solusi dan kesepakatan bersama tentang hal ini. Kemudian terapkan bersama dengan penuh kasih.

Konsultasi Permasalahan Suami-Istri

Ketika Anda dan pasangan Anda menyadari adanya permasalahan pada pernikahan ataupun keluarga Anda. Meskipun Anda selalu berusaha menemukan solusinya, namun Anda merasa perlu pendapat dari konselor profesional. Dimana dengan pengalaman dan wawasan keilmuannya bisa membantu Anda melihat permasalahan dari sudut pandang baru. Sehingga Anda dan pasangan Anda bisa lebih bahagia kedepannya. Anda bisa menghubungi LAYANAN KONSULTASI KELUARGA Kata Okta Kartika (SILAHKAN KLIK DISINI).

Konselor layanan ini adalah sepasang suami istri, yang sama-sama merupakan konselor profesional dan memiliki latar belakang pendidikan psikologi. Yakni Okta dan Kartika. Sehingga konselor bisa memahami apapun sudut pandang Anda terhadap masalah, baik Anda sebagai suami (laki-laki) dan sebagai istri (perempuan). Mengingat laki-laki dan perempuan memiliki sudut pandang dan solusi yang berbeda pada masalah yang sedang terjadi. Khususnya dalam WFH Cofid saat ini.

Konsultasi / Curhat Khusus Perempuan

Jika Anda adalah seorang istri ataupun calon istri, seorang ibu ataupun calon ibu. Pasti Anda ingin endapan emosi yang lama terpendam bisa Anda curahkan. Dengan leluasa dan aman tentunya. Sehingga hati Anda menjadi lebih lega. Dan kebahagiaanpun mudah merasuki kalbu Anda.

Perlu kita memahami bersama, bahwa perempuan adalah tiang keluarga. Jika sitri atau ibu dalam sebuah rumah tangga memiliki kondisi kebahagiaan yang cukup, maka seisi rumah akan pula menikmati kebahagiaan. Namun sebaliknya, jika perempuan di rumah tangga sering merasa gundah gulana. Maka seisi rumah pun akan menerima dampak buruknya.

Lakukan KONSULTASI / CURHAT KHUSUS PEREMPUAN dengan konselor yang juga perempuan dan profesional, Kartikanita Widyasari. Nikmati kelegaan hati setelah berkonsultasi dan menemukan dukungan moral untuk selalu mencapai kehidupan yang lebih bahagia. |appointment KONSULTASI PEREMPUAN klik disini|

=oki=

Psikolog di Solo

konsultasi keluarga salah satunya dengan menggunakan metode points of you
Psikolog di Solo

Psikolog di Solo – memberikan berbagai layanan profesional berkaitan dengan terapi psikologis dan pengembangan diri. Diantara berbagai layanannya, konsultasi adalah yang paling banyak dibutuhkan oleh banyak orang. Baik konsultasi kepribadian, konsultasi karir, konsultasi keluarga, konsultasi pernikahan, hingga konsultasi anak.

Melakukan konsultasi dengan psikolog di Solo, saat ini adalah hal yang biasa. Mungkin jaman dulu adalah hal yang tabu. Menceritakan masalah pribadi pada orang lain yang belum dikenal secara akrab. apalagi meminta saran dari orang yang tidak mengenal Anda sama sekali.

Bahayanya jika konsultasi pada orang dekat

Seiring waktu pemikiran tersebut semakin pudar. Apalagi menjadi sebuah fenomena bahwa melakukan konsultasi dengan orang yang sudah mengenal Anda memiliki resiko yang cukup besar, yaitu:

  1. Kerahasiaan.
    Tidak semua orang bisa menyimpan rahasia. Meskipun itu adalah orang yang sudah lama mengenal Anda. Namanya juga manusia, bisa saja lupa akan amanah. Apalagi itu adalah orang tersebut juga mengenal secara pribadi teman-teman atau kerabat Anda. Maka rawan terjadi konflik kepentingan, atau keceplosan. Sehingga curahan hati Anda berpotensi untuk terbongkar dan tersebar.
  2. Netralitas
    Tidak semua orang bisa berpihak secara netral dalam menangani permasalahan. Apalagi jika Anda, atau orang yang terlibat masalah dengan Anda, memiliki hubungan emosional dengan orang yang Anda tuju untuk konsultasi. Misalnya Anda sedang punya masalah dengan pasangan Anda. Maka jika Anda berkonsultasi pada orang tua Anda, mertua Anda, saudara Anda, saudara ipar, atau siapapun saja yang memiliki hubungan emosional. Maka berpotensi untuk berat sebelah / tidak netral dalam menelaah permasalahan yang sedang terjadi.
  3. Kompetensi
    Kebanyakan orang memiliki referensi solusi permasalahan adalah dari pengalaman hidupnya sendiri, atau pengalaman orang di dekatnya. Sehingga ketika Anda melakukan konsultasi dengannya, maka dasarnya daloam memberikan saran ataupun perspektif sangat terbatas. Tidak ada landasan berpikir atau ilmu yang luas tentang permasalahan Anda. Hal ini berpotensi terjadi ketidak tepatan dalam memberikan saran.

Dari berbagai fenomena itulah, maka orang jaman sekarang menganggap konsultasi pada psikolog adalah hal yang wajar. Bukan lagi hal yang tabu dan memalukan. Justru dengan berkonsultasi pada psikolog, akan membantu Anda menemukan perspektif lain dari permasalahan Anda. Sehingga solusi jitu lekas Anda dapatkan.

PSIKOLOG dan PSIKIATER apa bedanya

Psikolog di Solo – Sebagian orang masih bingung membedakan antara Psikolog dan Psikiater. Mereka menganggapnya sama saja. Pokoknya adalah orang yang profesional untuk diminta saran, perspektif, dan solusi atas permasalahan hati, pikiran, dan kehidupan.

Terdapat perbedaan yang sangat mudah dipahami antara Psikololog dan Psikiater. Yakni dari sisi disiplin ilmu. Psikolog dasar ilmunya adalah psikologi. Ilmu tentang perilaku manusia. Sedangkah Psikiater dasar ilmunya adalah Psikiatri atau kedokteran jiwa. Perbedaan lainnya adalah Psikolog bisa menggali sangat dalam pangkal permasalahan Anda. Kemudian memberikan perspektif baru, hingga menemukan solusi yang harus Anda lakukan, untuk menyelesaikan masalah Anda. Biasanya permasalahan berkaitan dengan nmasalah sosial, pola pikir dan kepribadian. Sedangkan Psikiater lebih pada membantu Anda pada masalah yang bersifat klinis atau masalah psikologis yang menyebabkan gangguan fisik. Psikiater sebagai layaknya dokter, dalam praktiknya bisa memberikan Anda obat untuk membantu Anda menyelesaikan permasalahan hidup Anda.

Layanan Konsultasi Privat Kata Okta Kartika

Kata Okta Kartika, sebagaimana namanya, terdiri dari suami istri yang sama-sama konselor profesional. Mereka berdua sama-sama memiliki latar belakang pendidikan dan gelar psikologi, yakni Sarjana Psikologi atau S1 Psikologi. Dan mereka sama-sama tidak meneruskan pada jenjang profesi psikolog. Maka mereka tidak bisa disebut sebagai psikolog. Meskipun mereka memiliki ilmu dan kompetensi untuk menangani permasalahan psikologis.

Meski demikan, Okta memiliki kompetensi yang lain. Sehingga membuatnya layak untuk menjadi konselor profesional, yakni kompetensi dan sertifikasi sebagai Hipnoterapis (CHt), dan Trainer Statement Analysis (CT.SA). Demikian pula dengan istrinya, Kartika. Juga memiliki kompetensi yang membuatnya layak menjadi konselor profesional, yakni kompetensi dan sertifikasi sebagai Praktisi Statement Analysis (C.SA) dan Praktisi “Points of You” (L2).

Selain memiliki kompetensi dan sertifikasi, Okta dan Kartika memiliki pengalaman yang luar biasa lama di bidang konsultasi dan pengembangan kepribadian. Setidaknya hampir dua dekade mereka menangani berbagai permasalahan. Mulai dari permasalahan anak, parenting, keluarga, karir, pra-nikah, pernikahan, penyembuhan trauma, phobia, dan lain sebagainya.

Untuk melakukan konsultasi privat permasalahan pra-nikah dan pernikahan |SILAHKAN KLIK DISINI|

Atau jika Anda adalah wanita yang ingin berkonsultasi secara khusus |SILAHKAN KLIK DISINI|

Psikolog di Surakarta

konsultasi keluarga salah satunya dengan menggunakan metode points of you
Psikolog di Surakarta

Psikolog di Surakarta – memberikan berbagai layanan profesional berkaitan dengan terapi psikologis dan pengembangan diri. Diantara berbagai layanannya, konsultasi adalah yang paling banyak dibutuhkan oleh banyak orang. Baik konsultasi kepribadian, konsultasi karir, konsultasi keluarga, konsultasi pernikahan, hingga konsultasi anak.

Melakukan konsultasi dengan psikolog di Surakarta, saat ini adalah hal yang biasa. Mungkin jaman dulu adalah hal yang tabu. Menceritakan masalah pribadi pada orang lain yang belum dikenal secara akrab. apalagi meminta saran dari orang yang tidak mengenal Anda sama sekali.

Bahayanya jika konsultasi pada orang dekat

Seiring waktu pemikiran tersebut semakin pudar. Apalagi menjadi sebuah fenomena bahwa melakukan konsultasi dengan orang yang sudah mengenal Anda memiliki resiko yang cukup besar, yaitu:

  1. Kerahasiaan.
    Tidak semua orang bisa menyimpan rahasia. Meskipun itu adalah orang yang sudah lama mengenal Anda. Namanya juga manusia, bisa saja lupa akan amanah. Apalagi itu adalah orang tersebut juga mengenal secara pribadi teman-teman atau kerabat Anda. Maka rawan terjadi konflik kepentingan, atau keceplosan. Sehingga curahan hati Anda berpotensi untuk terbongkar dan tersebar.
  2. Netralitas
    Tidak semua orang bisa berpihak secara netral dalam menangani permasalahan. Apalagi jika Anda, atau orang yang terlibat masalah dengan Anda, memiliki hubungan emosional dengan orang yang Anda tuju untuk konsultasi. Misalnya Anda sedang punya masalah dengan pasangan Anda. Maka jika Anda berkonsultasi pada orang tua Anda, mertua Anda, saudara Anda, saudara ipar, atau siapapun saja yang memiliki hubungan emosional. Maka berpotensi untuk berat sebelah / tidak netral dalam menelaah permasalahan yang sedang terjadi.
  3. Kompetensi
    Kebanyakan orang memiliki referensi solusi permasalahan adalah dari pengalaman hidupnya sendiri, atau pengalaman orang di dekatnya. Sehingga ketika Anda melakukan konsultasi dengannya, maka dasarnya daloam memberikan saran ataupun perspektif sangat terbatas. Tidak ada landasan berpikir atau ilmu yang luas tentang permasalahan Anda. Hal ini berpotensi terjadi ketidak tepatan dalam memberikan saran.

Dari berbagai fenomena itulah, maka orang jaman sekarang menganggap konsultasi pada psikolog adalah hal yang wajar. Bukan lagi hal yang tabu dan memalukan. Justru dengan berkonsultasi pada psikolog, akan membantu Anda menemukan perspektif lain dari permasalahan Anda. Sehingga solusi jitu lekas Anda dapatkan.

PSIKOLOG dan PSIKIATER apa bedanya

Psikolog di Surakarta – Sebagian orang masih bingung membedakan antara Psikolog dan Psikiater. Mereka menganggapnya sama saja. Pokoknya adalah orang yang profesional untuk diminta saran, perspektif, dan solusi atas permasalahan hati, pikiran, dan kehidupan.

Terdapat perbedaan yang sangat mudah dipahami antara Psikololog dan Psikiater. Yakni dari sisi disiplin ilmu. Psikolog dasar ilmunya adalah psikologi. Ilmu tentang perilaku manusia. Sedangkah Psikiater dasar ilmunya adalah Psikiatri atau kedokteran jiwa. Perbedaan lainnya adalah Psikolog bisa menggali sangat dalam pangkal permasalahan Anda. Kemudian memberikan perspektif baru, hingga menemukan solusi yang harus Anda lakukan, untuk menyelesaikan masalah Anda. Biasanya permasalahan berkaitan dengan nmasalah sosial, pola pikir dan kepribadian. Sedangkan Psikiater lebih pada membantu Anda pada masalah yang bersifat klinis atau masalah psikologis yang menyebabkan gangguan fisik. Psikiater sebagai layaknya dokter, dalam praktiknya bisa memberikan Anda obat untuk membantu Anda menyelesaikan permasalahan hidup Anda.

Layanan Konsultasi Privat Kata Okta Kartika

Kata Okta Kartika, sebagaimana namanya, terdiri dari suami istri yang sama-sama konselor profesional. Mereka berdua sama-sama memiliki latar belakang pendidikan dan gelar psikologi, yakni Sarjana Psikologi atau S1 Psikologi. Dan mereka sama-sama tidak meneruskan pada jenjang profesi psikolog. Maka mereka tidak bisa disebut sebagai psikolog. Meskipun mereka memiliki ilmu dan kompetensi untuk menangani permasalahan psikologis.

Meski demikan, Okta memiliki kompetensi yang lain. Sehingga membuatnya layak untuk menjadi konselor profesional, yakni kompetensi dan sertifikasi sebagai Hipnoterapis (CHt), dan Trainer Statement Analysis (CT.SA). Demikian pula dengan istrinya, Kartika. Juga memiliki kompetensi yang membuatnya layak menjadi konselor profesional, yakni kompetensi dan sertifikasi sebagai Praktisi Statement Analysis (C.SA) dan Praktisi “Points of You” (L2).

Selain memiliki kompetensi dan sertifikasi, Okta dan Kartika memiliki pengalaman yang luar biasa lama di bidang konsultasi dan pengembangan kepribadian. Setidaknya hampir dua dekade mereka menangani berbagai permasalahan. Mulai dari permasalahan anak, parenting, keluarga, karir, pra-nikah, pernikahan, penyembuhan trauma, phobia, dan lain sebagainya.

Untuk melakukan konsultasi privat permasalahan pra-nikah dan pernikahan |SILAHKAN KLIK DISINI|

Atau jika Anda adalah wanita yang ingin berkonsultasi secara khusus |SILAHKAN KLIK DISINI|

Psikolog di Jogja

konsultasi keluarga salah satunya dengan menggunakan metode points of you
Psikolog di Jogja

Psikolog di Jogja – memberikan berbagai layanan profesional berkaitan dengan terapi psikologis dan pengembangan diri. Diantara berbagai layanannya, konsultasi adalah yang paling banyak dibutuhkan oleh banyak orang. Baik konsultasi kepribadian, konsultasi karir, konsultasi keluarga, konsultasi pernikahan, hingga konsultasi anak.

Melakukan konsultasi dengan psikolog di Jogja, saat ini adalah hal yang biasa. Mungkin jaman dulu adalah hal yang tabu. Menceritakan masalah pribadi pada orang lain yang belum dikenal secara akrab. apalagi meminta saran dari orang yang tidak mengenal Anda sama sekali.

Bahayanya jika konsultasi pada orang dekat

Seiring waktu pemikiran tersebut semakin pudar. Apalagi menjadi sebuah fenomena bahwa melakukan konsultasi dengan orang yang sudah mengenal Anda memiliki resiko yang cukup besar, yaitu:

  1. Kerahasiaan.
    Tidak semua orang bisa menyimpan rahasia. Meskipun itu adalah orang yang sudah lama mengenal Anda. Namanya juga manusia, bisa saja lupa akan amanah. Apalagi itu adalah orang tersebut juga mengenal secara pribadi teman-teman atau kerabat Anda. Maka rawan terjadi konflik kepentingan, atau keceplosan. Sehingga curahan hati Anda berpotensi untuk terbongkar dan tersebar.
  2. Netralitas
    Tidak semua orang bisa berpihak secara netral dalam menangani permasalahan. Apalagi jika Anda, atau orang yang terlibat masalah dengan Anda, memiliki hubungan emosional dengan orang yang Anda tuju untuk konsultasi. Misalnya Anda sedang punya masalah dengan pasangan Anda. Maka jika Anda berkonsultasi pada orang tua Anda, mertua Anda, saudara Anda, saudara ipar, atau siapapun saja yang memiliki hubungan emosional. Maka berpotensi untuk berat sebelah / tidak netral dalam menelaah permasalahan yang sedang terjadi.
  3. Kompetensi
    Kebanyakan orang memiliki referensi solusi permasalahan adalah dari pengalaman hidupnya sendiri, atau pengalaman orang di dekatnya. Sehingga ketika Anda melakukan konsultasi dengannya, maka dasarnya daloam memberikan saran ataupun perspektif sangat terbatas. Tidak ada landasan berpikir atau ilmu yang luas tentang permasalahan Anda. Hal ini berpotensi terjadi ketidak tepatan dalam memberikan saran.

Dari berbagai fenomena itulah, maka orang jaman sekarang menganggap konsultasi pada psikolog adalah hal yang wajar. Bukan lagi hal yang tabu dan memalukan. Justru dengan berkonsultasi pada psikolog, akan membantu Anda menemukan perspektif lain dari permasalahan Anda. Sehingga solusi jitu lekas Anda dapatkan.

PSIKOLOG dan PSIKIATER apa bedanya

Psikolog di Jogja – Sebagian orang masih bingung membedakan antara Psikolog dan Psikiater. Mereka menganggapnya sama saja. Pokoknya adalah orang yang profesional untuk diminta saran, perspektif, dan solusi atas permasalahan hati, pikiran, dan kehidupan.

Terdapat perbedaan yang sangat mudah dipahami antara Psikololog dan Psikiater. Yakni dari sisi disiplin ilmu. Psikolog dasar ilmunya adalah psikologi. Ilmu tentang perilaku manusia. Sedangkah Psikiater dasar ilmunya adalah Psikiatri atau kedokteran jiwa. Perbedaan lainnya adalah Psikolog bisa menggali sangat dalam pangkal permasalahan Anda. Kemudian memberikan perspektif baru, hingga menemukan solusi yang harus Anda lakukan, untuk menyelesaikan masalah Anda. Biasanya permasalahan berkaitan dengan nmasalah sosial, pola pikir dan kepribadian. Sedangkan Psikiater lebih pada membantu Anda pada masalah yang bersifat klinis atau masalah psikologis yang menyebabkan gangguan fisik. Psikiater sebagai layaknya dokter, dalam praktiknya bisa memberikan Anda obat untuk membantu Anda menyelesaikan permasalahan hidup Anda.

Layanan Konsultasi Privat Kata Okta Kartika

Kata Okta Kartika, sebagaimana namanya, terdiri dari suami istri yang sama-sama konselor profesional. Mereka berdua sama-sama memiliki latar belakang pendidikan dan gelar psikologi, yakni Sarjana Psikologi atau S1 Psikologi. Dan mereka sama-sama tidak meneruskan pada jenjang profesi psikolog. Maka mereka tidak bisa disebut sebagai psikolog. Meskipun mereka memiliki ilmu dan kompetensi untuk menangani permasalahan psikologis.

Meski demikan, Okta memiliki kompetensi yang lain. Sehingga membuatnya layak untuk menjadi konselor profesional, yakni kompetensi dan sertifikasi sebagai Hipnoterapis (CHt), dan Trainer Statement Analysis (CT.SA). Demikian pula dengan istrinya, Kartika. Juga memiliki kompetensi yang membuatnya layak menjadi konselor profesional, yakni kompetensi dan sertifikasi sebagai Praktisi Statement Analysis (C.SA) dan Praktisi “Points of You” (L2).

Selain memiliki kompetensi dan sertifikasi, Okta dan Kartika memiliki pengalaman yang luar biasa lama di bidang konsultasi dan pengembangan kepribadian. Setidaknya hampir dua dekade mereka menangani berbagai permasalahan. Mulai dari permasalahan anak, parenting, keluarga, karir, pra-nikah, pernikahan, penyembuhan trauma, phobia, dan lain sebagainya.

Untuk melakukan konsultasi privat permasalahan pra-nikah dan pernikahan |SILAHKAN KLIK DISINI|

Atau jika Anda adalah wanita yang ingin berkonsultasi secara khusus |SILAHKAN KLIK DISINI|

Psikolog di Yogyakarta

konsultasi keluarga salah satunya dengan menggunakan metode points of you
Psikolog di Yogyakarta

Psikolog di Yogyakarta – memberikan berbagai layanan profesional berkaitan dengan terapi psikologis dan pengembangan diri. Diantara berbagai layanannya, konsultasi adalah yang paling banyak dibutuhkan oleh banyak orang. Baik konsultasi kepribadian, konsultasi karir, konsultasi keluarga, konsultasi pernikahan, hingga konsultasi anak.

Melakukan konsultasi dengan psikolog di Yogyakarta, saat ini adalah hal yang biasa. Mungkin jaman dulu adalah hal yang tabu. Menceritakan masalah pribadi pada orang lain yang belum dikenal secara akrab. apalagi meminta saran dari orang yang tidak mengenal Anda sama sekali.

Bahayanya jika konsultasi pada orang dekat

Seiring waktu pemikiran tersebut semakin pudar. Apalagi menjadi sebuah fenomena bahwa melakukan konsultasi dengan orang yang sudah mengenal Anda memiliki resiko yang cukup besar, yaitu:

  1. Kerahasiaan.
    Tidak semua orang bisa menyimpan rahasia. Meskipun itu adalah orang yang sudah lama mengenal Anda. Namanya juga manusia, bisa saja lupa akan amanah. Apalagi itu adalah orang tersebut juga mengenal secara pribadi teman-teman atau kerabat Anda. Maka rawan terjadi konflik kepentingan, atau keceplosan. Sehingga curahan hati Anda berpotensi untuk terbongkar dan tersebar.
  2. Netralitas
    Tidak semua orang bisa berpihak secara netral dalam menangani permasalahan. Apalagi jika Anda, atau orang yang terlibat masalah dengan Anda, memiliki hubungan emosional dengan orang yang Anda tuju untuk konsultasi. Misalnya Anda sedang punya masalah dengan pasangan Anda. Maka jika Anda berkonsultasi pada orang tua Anda, mertua Anda, saudara Anda, saudara ipar, atau siapapun saja yang memiliki hubungan emosional. Maka berpotensi untuk berat sebelah / tidak netral dalam menelaah permasalahan yang sedang terjadi.
  3. Kompetensi
    Kebanyakan orang memiliki referensi solusi permasalahan adalah dari pengalaman hidupnya sendiri, atau pengalaman orang di dekatnya. Sehingga ketika Anda melakukan konsultasi dengannya, maka dasarnya daloam memberikan saran ataupun perspektif sangat terbatas. Tidak ada landasan berpikir atau ilmu yang luas tentang permasalahan Anda. Hal ini berpotensi terjadi ketidak tepatan dalam memberikan saran.

Dari berbagai fenomena itulah, maka orang jaman sekarang menganggap konsultasi pada psikolog adalah hal yang wajar. Bukan lagi hal yang tabu dan memalukan. Justru dengan berkonsultasi pada psikolog, akan membantu Anda menemukan perspektif lain dari permasalahan Anda. Sehingga solusi jitu lekas Anda dapatkan.

PSIKOLOG dan PSIKIATER apa bedanya

Psikolog di Yogyakarta – Sebagian orang masih bingung membedakan antara Psikolog dan Psikiater. Mereka menganggapnya sama saja. Pokoknya adalah orang yang profesional untuk diminta saran, perspektif, dan solusi atas permasalahan hati, pikiran, dan kehidupan.

Terdapat perbedaan yang sangat mudah dipahami antara Psikololog dan Psikiater. Yakni dari sisi disiplin ilmu. Psikolog dasar ilmunya adalah psikologi. Ilmu tentang perilaku manusia. Sedangkah Psikiater dasar ilmunya adalah Psikiatri atau kedokteran jiwa. Perbedaan lainnya adalah Psikolog bisa menggali sangat dalam pangkal permasalahan Anda. Kemudian memberikan perspektif baru, hingga menemukan solusi yang harus Anda lakukan, untuk menyelesaikan masalah Anda. Biasanya permasalahan berkaitan dengan nmasalah sosial, pola pikir dan kepribadian. Sedangkan Psikiater lebih pada membantu Anda pada masalah yang bersifat klinis atau masalah psikologis yang menyebabkan gangguan fisik. Psikiater sebagai layaknya dokter, dalam praktiknya bisa memberikan Anda obat untuk membantu Anda menyelesaikan permasalahan hidup Anda.

Layanan Konsultasi Privat Kata Okta Kartika

Kata Okta Kartika, sebagaimana namanya, terdiri dari suami istri yang sama-sama konselor profesional. Mereka berdua sama-sama memiliki latar belakang pendidikan dan gelar psikologi, yakni Sarjana Psikologi atau S1 Psikologi. Dan mereka sama-sama tidak meneruskan pada jenjang profesi psikolog. Maka mereka tidak bisa disebut sebagai psikolog. Meskipun mereka memiliki ilmu dan kompetensi untuk menangani permasalahan psikologis.

Meski demikan, Okta memiliki kompetensi yang lain. Sehingga membuatnya layak untuk menjadi konselor profesional, yakni kompetensi dan sertifikasi sebagai Hipnoterapis (CHt), dan Trainer Statement Analysis (CT.SA). Demikian pula dengan istrinya, Kartika. Juga memiliki kompetensi yang membuatnya layak menjadi konselor profesional, yakni kompetensi dan sertifikasi sebagai Praktisi Statement Analysis (C.SA) dan Praktisi “Points of You” (L2).

Selain memiliki kompetensi dan sertifikasi, Okta dan Kartika memiliki pengalaman yang luar biasa lama di bidang konsultasi dan pengembangan kepribadian. Setidaknya hampir dua dekade mereka menangani berbagai permasalahan. Mulai dari permasalahan anak, parenting, keluarga, karir, pra-nikah, pernikahan, penyembuhan trauma, phobia, dan lain sebagainya.

Untuk melakukan konsultasi privat permasalahan pra-nikah dan pernikahan |SILAHKAN KLIK DISINI|

Atau jika Anda adalah wanita yang ingin berkonsultasi secara khusus |SILAHKAN KLIK DISINI|

Psikolog di Bandung

konsultasi keluarga salah satunya dengan menggunakan metode points of you
Psikolog di Bandung

Psikolog di Bandung – memberikan berbagai layanan profesional berkaitan dengan terapi psikologis dan pengembangan diri. Diantara berbagai layanannya, konsultasi adalah yang paling banyak dibutuhkan oleh banyak orang. Baik konsultasi kepribadian, konsultasi karir, konsultasi keluarga, konsultasi pernikahan, hingga konsultasi anak.

Melakukan konsultasi dengan psikolog di Bandung, saat ini adalah hal yang biasa. Mungkin jaman dulu adalah hal yang tabu. Menceritakan masalah pribadi pada orang lain yang belum dikenal secara akrab. apalagi meminta saran dari orang yang tidak mengenal Anda sama sekali.

Bahayanya jika konsultasi pada orang dekat

Seiring waktu pemikiran tersebut semakin pudar. Apalagi menjadi sebuah fenomena bahwa melakukan konsultasi dengan orang yang sudah mengenal Anda memiliki resiko yang cukup besar, yaitu:

  1. Kerahasiaan.
    Tidak semua orang bisa menyimpan rahasia. Meskipun itu adalah orang yang sudah lama mengenal Anda. Namanya juga manusia, bisa saja lupa akan amanah. Apalagi itu adalah orang tersebut juga mengenal secara pribadi teman-teman atau kerabat Anda. Maka rawan terjadi konflik kepentingan, atau keceplosan. Sehingga curahan hati Anda berpotensi untuk terbongkar dan tersebar.
  2. Netralitas
    Tidak semua orang bisa berpihak secara netral dalam menangani permasalahan. Apalagi jika Anda, atau orang yang terlibat masalah dengan Anda, memiliki hubungan emosional dengan orang yang Anda tuju untuk konsultasi. Misalnya Anda sedang punya masalah dengan pasangan Anda. Maka jika Anda berkonsultasi pada orang tua Anda, mertua Anda, saudara Anda, saudara ipar, atau siapapun saja yang memiliki hubungan emosional. Maka berpotensi untuk berat sebelah / tidak netral dalam menelaah permasalahan yang sedang terjadi.
  3. Kompetensi
    Kebanyakan orang memiliki referensi solusi permasalahan adalah dari pengalaman hidupnya sendiri, atau pengalaman orang di dekatnya. Sehingga ketika Anda melakukan konsultasi dengannya, maka dasarnya daloam memberikan saran ataupun perspektif sangat terbatas. Tidak ada landasan berpikir atau ilmu yang luas tentang permasalahan Anda. Hal ini berpotensi terjadi ketidak tepatan dalam memberikan saran.

Dari berbagai fenomena itulah, maka orang jaman sekarang menganggap konsultasi pada psikolog adalah hal yang wajar. Bukan lagi hal yang tabu dan memalukan. Justru dengan berkonsultasi pada psikolog, akan membantu Anda menemukan perspektif lain dari permasalahan Anda. Sehingga solusi jitu lekas Anda dapatkan.

PSIKOLOG dan PSIKIATER apa bedanya

Psikolog di Bandung – Sebagian orang masih bingung membedakan antara Psikolog dan Psikiater. Mereka menganggapnya sama saja. Pokoknya adalah orang yang profesional untuk diminta saran, perspektif, dan solusi atas permasalahan hati, pikiran, dan kehidupan.

Terdapat perbedaan yang sangat mudah dipahami antara Psikololog dan Psikiater. Yakni dari sisi disiplin ilmu. Psikolog dasar ilmunya adalah psikologi. Ilmu tentang perilaku manusia. Sedangkah Psikiater dasar ilmunya adalah Psikiatri atau kedokteran jiwa. Perbedaan lainnya adalah Psikolog bisa menggali sangat dalam pangkal permasalahan Anda. Kemudian memberikan perspektif baru, hingga menemukan solusi yang harus Anda lakukan, untuk menyelesaikan masalah Anda. Biasanya permasalahan berkaitan dengan nmasalah sosial, pola pikir dan kepribadian. Sedangkan Psikiater lebih pada membantu Anda pada masalah yang bersifat klinis atau masalah psikologis yang menyebabkan gangguan fisik. Psikiater sebagai layaknya dokter, dalam praktiknya bisa memberikan Anda obat untuk membantu Anda menyelesaikan permasalahan hidup Anda.

Layanan Konsultasi Privat Kata Okta Kartika

Kata Okta Kartika, sebagaimana namanya, terdiri dari suami istri yang sama-sama konselor profesional. Mereka berdua sama-sama memiliki latar belakang pendidikan dan gelar psikologi, yakni Sarjana Psikologi atau S1 Psikologi. Dan mereka sama-sama tidak meneruskan pada jenjang profesi psikolog. Maka mereka tidak bisa disebut sebagai psikolog. Meskipun mereka memiliki ilmu dan kompetensi untuk menangani permasalahan psikologis.

Meski demikan, Okta memiliki kompetensi yang lain. Sehingga membuatnya layak untuk menjadi konselor profesional, yakni kompetensi dan sertifikasi sebagai Hipnoterapis (CHt), dan Trainer Statement Analysis (CT.SA). Demikian pula dengan istrinya, Kartika. Juga memiliki kompetensi yang membuatnya layak menjadi konselor profesional, yakni kompetensi dan sertifikasi sebagai Praktisi Statement Analysis (C.SA) dan Praktisi “Points of You” (L2).

Selain memiliki kompetensi dan sertifikasi, Okta dan Kartika memiliki pengalaman yang luar biasa lama di bidang konsultasi dan pengembangan kepribadian. Setidaknya hampir dua dekade mereka menangani berbagai permasalahan. Mulai dari permasalahan anak, parenting, keluarga, karir, pra-nikah, pernikahan, penyembuhan trauma, phobia, dan lain sebagainya.

Untuk melakukan konsultasi privat permasalahan pra-nikah dan pernikahan |SILAHKAN KLIK DISINI|

Atau jika Anda adalah wanita yang ingin berkonsultasi secara khusus |SILAHKAN KLIK DISINI|

Psikolog di Semarang

konsultasi keluarga salah satunya dengan menggunakan metode points of you
Psikolog di Semarang

Psikolog di Semarang – memberikan berbagai layanan profesional berkaitan dengan terapi psikologis dan pengembangan diri. Diantara berbagai layanannya, konsultasi adalah yang paling banyak dibutuhkan oleh banyak orang. Baik konsultasi kepribadian, konsultasi karir, konsultasi keluarga, konsultasi pernikahan, hingga konsultasi anak.

Melakukan konsultasi dengan psikolog di Semarang, saat ini adalah hal yang biasa. Mungkin jaman dulu adalah hal yang tabu. Menceritakan masalah pribadi pada orang lain yang belum dikenal secara akrab. apalagi meminta saran dari orang yang tidak mengenal Anda sama sekali.

Bahayanya jika konsultasi pada orang dekat

Seiring waktu pemikiran tersebut semakin pudar. Apalagi menjadi sebuah fenomena bahwa melakukan konsultasi dengan orang yang sudah mengenal Anda memiliki resiko yang cukup besar, yaitu:

  1. Kerahasiaan.
    Tidak semua orang bisa menyimpan rahasia. Meskipun itu adalah orang yang sudah lama mengenal Anda. Namanya juga manusia, bisa saja lupa akan amanah. Apalagi itu adalah orang tersebut juga mengenal secara pribadi teman-teman atau kerabat Anda. Maka rawan terjadi konflik kepentingan, atau keceplosan. Sehingga curahan hati Anda berpotensi untuk terbongkar dan tersebar.
  2. Netralitas
    Tidak semua orang bisa berpihak secara netral dalam menangani permasalahan. Apalagi jika Anda, atau orang yang terlibat masalah dengan Anda, memiliki hubungan emosional dengan orang yang Anda tuju untuk konsultasi. Misalnya Anda sedang punya masalah dengan pasangan Anda. Maka jika Anda berkonsultasi pada orang tua Anda, mertua Anda, saudara Anda, saudara ipar, atau siapapun saja yang memiliki hubungan emosional. Maka berpotensi untuk berat sebelah / tidak netral dalam menelaah permasalahan yang sedang terjadi.
  3. Kompetensi
    Kebanyakan orang memiliki referensi solusi permasalahan adalah dari pengalaman hidupnya sendiri, atau pengalaman orang di dekatnya. Sehingga ketika Anda melakukan konsultasi dengannya, maka dasarnya daloam memberikan saran ataupun perspektif sangat terbatas. Tidak ada landasan berpikir atau ilmu yang luas tentang permasalahan Anda. Hal ini berpotensi terjadi ketidak tepatan dalam memberikan saran.

Dari berbagai fenomena itulah, maka orang jaman sekarang menganggap konsultasi pada psikolog adalah hal yang wajar. Bukan lagi hal yang tabu dan memalukan. Justru dengan berkonsultasi pada psikolog, akan membantu Anda menemukan perspektif lain dari permasalahan Anda. Sehingga solusi jitu lekas Anda dapatkan.

PSIKOLOG dan PSIKIATER apa bedanya

Psikolog di Semarang – Sebagian orang masih bingung membedakan antara Psikolog dan Psikiater. Mereka menganggapnya sama saja. Pokoknya adalah orang yang profesional untuk diminta saran, perspektif, dan solusi atas permasalahan hati, pikiran, dan kehidupan.

Terdapat perbedaan yang sangat mudah dipahami antara Psikololog dan Psikiater. Yakni dari sisi disiplin ilmu. Psikolog dasar ilmunya adalah psikologi. Ilmu tentang perilaku manusia. Sedangkah Psikiater dasar ilmunya adalah Psikiatri atau kedokteran jiwa. Perbedaan lainnya adalah Psikolog bisa menggali sangat dalam pangkal permasalahan Anda. Kemudian memberikan perspektif baru, hingga menemukan solusi yang harus Anda lakukan, untuk menyelesaikan masalah Anda. Biasanya permasalahan berkaitan dengan nmasalah sosial, pola pikir dan kepribadian. Sedangkan Psikiater lebih pada membantu Anda pada masalah yang bersifat klinis atau masalah psikologis yang menyebabkan gangguan fisik. Psikiater sebagai layaknya dokter, dalam praktiknya bisa memberikan Anda obat untuk membantu Anda menyelesaikan permasalahan hidup Anda.

Layanan Konsultasi Privat Kata Okta Kartika

Kata Okta Kartika, sebagaimana namanya, terdiri dari suami istri yang sama-sama konselor profesional. Mereka berdua sama-sama memiliki latar belakang pendidikan dan gelar psikologi, yakni Sarjana Psikologi atau S1 Psikologi. Dan mereka sama-sama tidak meneruskan pada jenjang profesi psikolog. Maka mereka tidak bisa disebut sebagai psikolog. Meskipun mereka memiliki ilmu dan kompetensi untuk menangani permasalahan psikologis.

Meski demikan, Okta memiliki kompetensi yang lain. Sehingga membuatnya layak untuk menjadi konselor profesional, yakni kompetensi dan sertifikasi sebagai Hipnoterapis (CHt), dan Trainer Statement Analysis (CT.SA). Demikian pula dengan istrinya, Kartika. Juga memiliki kompetensi yang membuatnya layak menjadi konselor profesional, yakni kompetensi dan sertifikasi sebagai Praktisi Statement Analysis (C.SA) dan Praktisi “Points of You” (L2).

Selain memiliki kompetensi dan sertifikasi, Okta dan Kartika memiliki pengalaman yang luar biasa lama di bidang konsultasi dan pengembangan kepribadian. Setidaknya hampir dua dekade mereka menangani berbagai permasalahan. Mulai dari permasalahan anak, parenting, keluarga, karir, pra-nikah, pernikahan, penyembuhan trauma, phobia, dan lain sebagainya.

Untuk melakukan konsultasi privat permasalahan pra-nikah dan pernikahan |SILAHKAN KLIK DISINI|

Atau jika Anda adalah wanita yang ingin berkonsultasi secara khusus |SILAHKAN KLIK DISINI|