Psikolog di Tangerang

konsultasi keluarga salah satunya dengan menggunakan metode points of you
Psikolog di Surabaya

Psikolog di Tangerang – memberikan berbagai layanan profesional berkaitan dengan terapi psikologis dan pengembangan diri. Diantara berbagai layanannya, konsultasi adalah yang paling banyak dibutuhkan oleh banyak orang. Baik konsultasi kepribadian, konsultasi karir, konsultasi keluarga, konsultasi pernikahan, hingga konsultasi anak.

Melakukan konsultasi dengan psikolog di Tangerang, saat ini adalah hal yang biasa. Mungkin jaman dulu adalah hal yang tabu. Menceritakan masalah pribadi pada orang lain yang belum dikenal secara akrab. apalagi meminta saran dari orang yang tidak mengenal Anda sama sekali.

Bahayanya jika konsultasi pada orang dekat

Seiring waktu pemikiran tersebut semakin pudar. Apalagi menjadi sebuah fenomena bahwa melakukan konsultasi dengan orang yang sudah mengenal Anda memiliki resiko yang cukup besar, yaitu:

  1. Kerahasiaan.
    Tidak semua orang bisa menyimpan rahasia. Meskipun itu adalah orang yang sudah lama mengenal Anda. Namanya juga manusia, bisa saja lupa akan amanah. Apalagi itu adalah orang tersebut juga mengenal secara pribadi teman-teman atau kerabat Anda. Maka rawan terjadi konflik kepentingan, atau keceplosan. Sehingga curahan hati Anda berpotensi untuk terbongkar dan tersebar.
  2. Netralitas
    Tidak semua orang bisa berpihak secara netral dalam menangani permasalahan. Apalagi jika Anda, atau orang yang terlibat masalah dengan Anda, memiliki hubungan emosional dengan orang yang Anda tuju untuk konsultasi. Misalnya Anda sedang punya masalah dengan pasangan Anda. Maka jika Anda berkonsultasi pada orang tua Anda, mertua Anda, saudara Anda, saudara ipar, atau siapapun saja yang memiliki hubungan emosional. Maka berpotensi untuk berat sebelah / tidak netral dalam menelaah permasalahan yang sedang terjadi.
  3. Kompetensi
    Kebanyakan orang memiliki referensi solusi permasalahan adalah dari pengalaman hidupnya sendiri, atau pengalaman orang di dekatnya. Sehingga ketika Anda melakukan konsultasi dengannya, maka dasarnya daloam memberikan saran ataupun perspektif sangat terbatas. Tidak ada landasan berpikir atau ilmu yang luas tentang permasalahan Anda. Hal ini berpotensi terjadi ketidak tepatan dalam memberikan saran.

Dari berbagai fenomena itulah, maka orang jaman sekarang menganggap konsultasi pada psikolog adalah hal yang wajar. Bukan lagi hal yang tabu dan memalukan. Justru dengan berkonsultasi pada psikolog, akan membantu Anda menemukan perspektif lain dari permasalahan Anda. Sehingga solusi jitu lekas Anda dapatkan.

PSIKOLOG dan PSIKIATER apa bedanya

Psikolog di Tangerang – Sebagian orang masih bingung membedakan antara Psikolog dan Psikiater. Mereka menganggapnya sama saja. Pokoknya adalah orang yang profesional untuk diminta saran, perspektif, dan solusi atas permasalahan hati, pikiran, dan kehidupan.

Terdapat perbedaan yang sangat mudah dipahami antara Psikololog dan Psikiater. Yakni dari sisi disiplin ilmu. Psikolog dasar ilmunya adalah psikologi. Ilmu tentang perilaku manusia. Sedangkah Psikiater dasar ilmunya adalah Psikiatri atau kedokteran jiwa. Perbedaan lainnya adalah Psikolog bisa menggali sangat dalam pangkal permasalahan Anda. Kemudian memberikan perspektif baru, hingga menemukan solusi yang harus Anda lakukan, untuk menyelesaikan masalah Anda. Biasanya permasalahan berkaitan dengan nmasalah sosial, pola pikir dan kepribadian. Sedangkan Psikiater lebih pada membantu Anda pada masalah yang bersifat klinis atau masalah psikologis yang menyebabkan gangguan fisik. Psikiater sebagai layaknya dokter, dalam praktiknya bisa memberikan Anda obat untuk membantu Anda menyelesaikan permasalahan hidup Anda.

Layanan Konsultasi Privat Kata Okta Kartika

Kata Okta Kartika, sebagaimana namanya, terdiri dari suami istri yang sama-sama konselor profesional. Mereka berdua sama-sama memiliki latar belakang pendidikan dan gelar psikologi, yakni Sarjana Psikologi atau S1 Psikologi. Dan mereka sama-sama tidak meneruskan pada jenjang profesi psikolog. Maka mereka tidak bisa disebut sebagai psikolog. Meskipun mereka memiliki ilmu dan kompetensi untuk menangani permasalahan psikologis.

Meski demikan, Okta memiliki kompetensi yang lain. Sehingga membuatnya layak untuk menjadi konselor profesional, yakni kompetensi dan sertifikasi sebagai Hipnoterapis (CHt), dan Trainer Statement Analysis (CT.SA). Demikian pula dengan istrinya, Kartika. Juga memiliki kompetensi yang membuatnya layak menjadi konselor profesional, yakni kompetensi dan sertifikasi sebagai Praktisi Statement Analysis (C.SA) dan Praktisi “Points of You” (L2).

Selain memiliki kompetensi dan sertifikasi, Okta dan Kartika memiliki pengalaman yang luar biasa lama di bidang konsultasi dan pengembangan kepribadian. Setidaknya hampir dua dekade mereka menangani berbagai permasalahan. Mulai dari permasalahan anak, parenting, keluarga, karir, pra-nikah, pernikahan, penyembuhan trauma, phobia, dan lain sebagainya.

Untuk melakukan konsultasi privat permasalahan pra-nikah dan pernikahan |SILAHKAN KLIK DISINI|

Atau jika Anda adalah wanita yang ingin berkonsultasi secara khusus |SILAHKAN KLIK DISINI|

Psikolog di Bekasi

konsultasi keluarga salah satunya dengan menggunakan metode points of you
Psikolog di Bekasi

Psikolog di Bekasi – memberikan berbagai layanan profesional berkaitan dengan terapi psikologis dan pengembangan diri. Diantara berbagai layanannya, konsultasi adalah yang paling banyak dibutuhkan oleh banyak orang. Baik konsultasi kepribadian, konsultasi karir, konsultasi keluarga, konsultasi pernikahan, hingga konsultasi anak.

Melakukan konsultasi dengan psikolog di Bekasi, saat ini adalah hal yang biasa. Mungkin jaman dulu adalah hal yang tabu. Menceritakan masalah pribadi pada orang lain yang belum dikenal secara akrab. apalagi meminta saran dari orang yang tidak mengenal Anda sama sekali.

Bahayanya jika konsultasi pada orang dekat

Seiring waktu pemikiran tersebut semakin pudar. Apalagi menjadi sebuah fenomena bahwa melakukan konsultasi dengan orang yang sudah mengenal Anda memiliki resiko yang cukup besar, yaitu:

  1. Kerahasiaan.
    Tidak semua orang bisa menyimpan rahasia. Meskipun itu adalah orang yang sudah lama mengenal Anda. Namanya juga manusia, bisa saja lupa akan amanah. Apalagi itu adalah orang tersebut juga mengenal secara pribadi teman-teman atau kerabat Anda. Maka rawan terjadi konflik kepentingan, atau keceplosan. Sehingga curahan hati Anda berpotensi untuk terbongkar dan tersebar.
  2. Netralitas
    Tidak semua orang bisa berpihak secara netral dalam menangani permasalahan. Apalagi jika Anda, atau orang yang terlibat masalah dengan Anda, memiliki hubungan emosional dengan orang yang Anda tuju untuk konsultasi. Misalnya Anda sedang punya masalah dengan pasangan Anda. Maka jika Anda berkonsultasi pada orang tua Anda, mertua Anda, saudara Anda, saudara ipar, atau siapapun saja yang memiliki hubungan emosional. Maka berpotensi untuk berat sebelah / tidak netral dalam menelaah permasalahan yang sedang terjadi.
  3. Kompetensi
    Kebanyakan orang memiliki referensi solusi permasalahan adalah dari pengalaman hidupnya sendiri, atau pengalaman orang di dekatnya. Sehingga ketika Anda melakukan konsultasi dengannya, maka dasarnya daloam memberikan saran ataupun perspektif sangat terbatas. Tidak ada landasan berpikir atau ilmu yang luas tentang permasalahan Anda. Hal ini berpotensi terjadi ketidak tepatan dalam memberikan saran.

Dari berbagai fenomena itulah, maka orang jaman sekarang menganggap konsultasi pada psikolog adalah hal yang wajar. Bukan lagi hal yang tabu dan memalukan. Justru dengan berkonsultasi pada psikolog, akan membantu Anda menemukan perspektif lain dari permasalahan Anda. Sehingga solusi jitu lekas Anda dapatkan.

PSIKOLOG dan PSIKIATER apa bedanya

Sebagian orang masih bingung membedakan antara Psikolog dan Psikiater. Mereka menganggapnya sama saja. Pokoknya adalah orang yang profesional untuk diminta saran, perspektif, dan solusi atas permasalahan hati, pikiran, dan kehidupan.

Terdapat perbedaan yang sangat mudah dipahami antara Psikololog dan Psikiater. Yakni dari sisi disiplin ilmu. Psikolog dasar ilmunya adalah psikologi. Ilmu tentang perilaku manusia. Sedangkah Psikiater dasar ilmunya adalah Psikiatri atau kedokteran jiwa. Perbedaan lainnya adalah Psikolog bisa menggali sangat dalam pangkal permasalahan Anda. Kemudian memberikan perspektif baru, hingga menemukan solusi yang harus Anda lakukan, untuk menyelesaikan masalah Anda. Biasanya permasalahan berkaitan dengan nmasalah sosial, pola pikir dan kepribadian. Sedangkan Psikiater lebih pada membantu Anda pada masalah yang bersifat klinis atau masalah psikologis yang menyebabkan gangguan fisik. Psikiater sebagai layaknya dokter, dalam praktiknya bisa memberikan Anda obat untuk membantu Anda menyelesaikan permasalahan hidup Anda.

Layanan Konsultasi Privat Kata Okta Kartika

Kata Okta Kartika, sebagaimana namanya, terdiri dari suami istri yang sama-sama konselor profesional. Mereka berdua sama-sama memiliki latar belakang pendidikan dan gelar psikologi, yakni Sarjana Psikologi atau S1 Psikologi. Dan mereka sama-sama tidak meneruskan pada jenjang profesi psikolog. Maka mereka tidak bisa disebut sebagai psikolog. Meskipun mereka memiliki ilmu dan kompetensi untuk menangani permasalahan psikologis.

Meski demikan, Okta memiliki kompetensi yang lain. Sehingga membuatnya layak untuk menjadi konselor profesional, yakni kompetensi dan sertifikasi sebagai Hipnoterapis (CHt), dan Trainer Statement Analysis (CT.SA). Demikian pula dengan istrinya, Kartika. Juga memiliki kompetensi yang membuatnya layak menjadi konselor profesional, yakni kompetensi dan sertifikasi sebagai Praktisi Statement Analysis (C.SA) dan Praktisi “Points of You” (L2).

Selain memiliki kompetensi dan sertifikasi, Okta dan Kartika memiliki pengalaman yang luar biasa lama di bidang konsultasi dan pengembangan kepribadian. Setidaknya hampir dua dekade mereka menangani berbagai permasalahan. Mulai dari permasalahan anak, parenting, keluarga, karir, pra-nikah, pernikahan, penyembuhan trauma, phobia, dan lain sebagainya.

Untuk melakukan konsultasi privat permasalahan pra-nikah dan pernikahan |SILAHKAN KLIK DISINI|

Atau jika Anda adalah wanita yang ingin berkonsultasi secara khusus |SILAHKAN KLIK DISINI|

Psikolog di Bogor

psikolog

Psikolog di Bogor – memberikan berbagai layanan profesional berkaitan dengan terapi psikologis dan pengembangan diri. Diantara berbagai layanannya, konsultasi adalah yang paling banyak dibutuhkan oleh banyak orang. Baik konsultasi kepribadian, konsultasi karir, konsultasi keluarga, konsultasi pernikahan, hingga konsultasi anak.

Melakukan konsultasi dengan psikolog di bogor, saat ini adalah hal yang biasa. Mungkin jaman dulu adalah hal yang tabu. Menceritakan masalah pribadi pada orang lain yang belum dikenal secara akrab. apalagi meminta saran dari orang yang tidak mengenal Anda sama sekali.

Bahayanya jika konsultasi pada orang dekat

Seiring waktu pemikiran tersebut semakin pudar. Apalagi menjadi sebuah fenomena bahwa melakukan konsultasi dengan orang yang sudah mengenal Anda memiliki resiko yang cukup besar, yaitu:

  1. Kerahasiaan.
    Tidak semua orang bisa menyimpan rahasia. Meskipun itu adalah orang yang sudah lama mengenal Anda. Namanya juga manusia, bisa saja lupa akan amanah. Apalagi itu adalah orang tersebut juga mengenal secara pribadi teman-teman atau kerabat Anda. Maka rawan terjadi konflik kepentingan, atau keceplosan. Sehingga curahan hati Anda berpotensi untuk terbongkar dan tersebar.
  2. Netralitas
    Tidak semua orang bisa berpihak secara netral dalam menangani permasalahan. Apalagi jika Anda, atau orang yang terlibat masalah dengan Anda, memiliki hubungan emosional dengan orang yang Anda tuju untuk konsultasi. Misalnya Anda sedang punya masalah dengan pasangan Anda. Maka jika Anda berkonsultasi pada orang tua Anda, mertua Anda, saudara Anda, saudara ipar, atau siapapun saja yang memiliki hubungan emosional. Maka berpotensi untuk berat sebelah / tidak netral dalam menelaah permasalahan yang sedang terjadi.
  3. Kompetensi
    Kebanyakan orang memiliki referensi solusi permasalahan adalah dari pengalaman hidupnya sendiri, atau pengalaman orang di dekatnya. Sehingga ketika Anda melakukan konsultasi dengannya, maka dasarnya daloam memberikan saran ataupun perspektif sangat terbatas. Tidak ada landasan berpikir atau ilmu yang luas tentang permasalahan Anda. Hal ini berpotensi terjadi ketidak tepatan dalam memberikan saran.

Dari berbagai fenomena itulah, maka orang jaman sekarang menganggap konsultasi pada psikolog adalah hal yang wajar. Bukan lagi hal yang tabu dan memalukan. Justru dengan berkonsultasi pada psikolog, akan membantu Anda menemukan perspektif lain dari permasalahan Anda. Sehingga solusi jitu lekas Anda dapatkan.

PSIKOLOG dan PSIKIATER apa bedanya

Psikolog di Bogor – Sebagian orang masih bingung membedakan antara Psikolog dan Psikiater. Mereka menganggapnya sama saja. Pokoknya adalah orang yang profesional untuk diminta saran, perspektif, dan solusi atas permasalahan hati, pikiran, dan kehidupan.

Terdapat perbedaan yang sangat mudah dipahami antara Psikololog dan Psikiater. Yakni dari sisi disiplin ilmu. Psikolog dasar ilmunya adalah psikologi. Ilmu tentang perilaku manusia. Sedangkah Psikiater dasar ilmunya adalah Psikiatri atau kedokteran jiwa. Perbedaan lainnya adalah Psikolog bisa menggali sangat dalam pangkal permasalahan Anda. Kemudian memberikan perspektif baru, hingga menemukan solusi yang harus Anda lakukan, untuk menyelesaikan masalah Anda. Biasanya permasalahan berkaitan dengan nmasalah sosial, pola pikir dan kepribadian. Sedangkan Psikiater lebih pada membantu Anda pada masalah yang bersifat klinis atau masalah psikologis yang menyebabkan gangguan fisik. Psikiater sebagai layaknya dokter, dalam praktiknya bisa memberikan Anda obat untuk membantu Anda menyelesaikan permasalahan hidup Anda.

Layanan Konsultasi Privat Kata Okta Kartika

Kata Okta Kartika, sebagaimana namanya, terdiri dari suami istri yang sama-sama konselor profesional. Mereka berdua sama-sama memiliki latar belakang pendidikan dan gelar psikologi, yakni Sarjana Psikologi atau S1 Psikologi. Dan mereka sama-sama tidak meneruskan pada jenjang profesi psikolog. Maka mereka tidak bisa disebut sebagai psikolog. Meskipun mereka memiliki ilmu dan kompetensi untuk menangani permasalahan psikologis.

Meski demikan, Okta memiliki kompetensi yang lain. Sehingga membuatnya layak untuk menjadi konselor profesional, yakni kompetensi dan sertifikasi sebagai Hipnoterapis (CHt), dan Trainer Statement Analysis (CT.SA). Demikian pula dengan istrinya, Kartika. Juga memiliki kompetensi yang membuatnya layak menjadi konselor profesional, yakni kompetensi dan sertifikasi sebagai Praktisi Statement Analysis (C.SA) dan Praktisi “Points of You” (L2).

Selain memiliki kompetensi dan sertifikasi, Okta dan Kartika memiliki pengalaman yang luar biasa lama di bidang konsultasi dan pengembangan kepribadian. Setidaknya hampir dua dekade mereka menangani berbagai permasalahan. Mulai dari permasalahan anak, parenting, keluarga, karir, pra-nikah, pernikahan, penyembuhan trauma, phobia, dan lain sebagainya.

Untuk melakukan konsultasi privat permasalahan pra-nikah dan pernikahan |SILAHKAN KLIK DISINI|

Atau jika Anda adalah wanita yang ingin berkonsultasi secara khusus |SILAHKAN KLIK DISINI|

Psikolog di Jakarta

konsultasi keluarga salah satunya dengan menggunakan metode points of you
Psikolog di Surabaya

Psikolog di Jakarta – memberikan berbagai layanan profesional berkaitan dengan terapi psikologis dan pengembangan diri. Diantara berbagai layanannya, konsultasi adalah yang paling banyak dibutuhkan oleh banyak orang. Baik konsultasi kepribadian, konsultasi karir, konsultasi keluarga, konsultasi pernikahan, hingga konsultasi anak.

Melakukan konsultasi dengan psikolog di Jakarta, saat ini adalah hal yang biasa. Mungkin jaman dulu adalah hal yang tabu. Menceritakan masalah pribadi pada orang lain yang belum dikenal secara akrab. apalagi meminta saran dari orang yang tidak mengenal Anda sama sekali.

Bahayanya jika konsultasi pada orang dekat

Seiring waktu pemikiran tersebut semakin pudar. Apalagi menjadi sebuah fenomena bahwa melakukan konsultasi dengan orang yang sudah mengenal Anda memiliki resiko yang cukup besar, yaitu:

  1. Kerahasiaan.
    Tidak semua orang bisa menyimpan rahasia. Meskipun itu adalah orang yang sudah lama mengenal Anda. Namanya juga manusia, bisa saja lupa akan amanah. Apalagi itu adalah orang tersebut juga mengenal secara pribadi teman-teman atau kerabat Anda. Maka rawan terjadi konflik kepentingan, atau keceplosan. Sehingga curahan hati Anda berpotensi untuk terbongkar dan tersebar.
  2. Netralitas
    Tidak semua orang bisa berpihak secara netral dalam menangani permasalahan. Apalagi jika Anda, atau orang yang terlibat masalah dengan Anda, memiliki hubungan emosional dengan orang yang Anda tuju untuk konsultasi. Misalnya Anda sedang punya masalah dengan pasangan Anda. Maka jika Anda berkonsultasi pada orang tua Anda, mertua Anda, saudara Anda, saudara ipar, atau siapapun saja yang memiliki hubungan emosional. Maka berpotensi untuk berat sebelah / tidak netral dalam menelaah permasalahan yang sedang terjadi.
  3. Kompetensi
    Kebanyakan orang memiliki referensi solusi permasalahan adalah dari pengalaman hidupnya sendiri, atau pengalaman orang di dekatnya. Sehingga ketika Anda melakukan konsultasi dengannya, maka dasarnya daloam memberikan saran ataupun perspektif sangat terbatas. Tidak ada landasan berpikir atau ilmu yang luas tentang permasalahan Anda. Hal ini berpotensi terjadi ketidak tepatan dalam memberikan saran.

Dari berbagai fenomena itulah, maka orang jaman sekarang menganggap konsultasi pada psikolog adalah hal yang wajar. Bukan lagi hal yang tabu dan memalukan. Justru dengan berkonsultasi pada psikolog, akan membantu Anda menemukan perspektif lain dari permasalahan Anda. Sehingga solusi jitu lekas Anda dapatkan.

PSIKOLOG dan PSIKIATER apa bedanya

Sebagian orang masih bingung membedakan antara Psikolog dan Psikiater. Mereka menganggapnya sama saja. Pokoknya adalah orang yang profesional untuk diminta saran, perspektif, dan solusi atas permasalahan hati, pikiran, dan kehidupan.

Terdapat perbedaan yang sangat mudah dipahami antara Psikololog dan Psikiater. Yakni dari sisi disiplin ilmu. Psikolog dasar ilmunya adalah psikologi. Ilmu tentang perilaku manusia. Sedangkah Psikiater dasar ilmunya adalah Psikiatri atau kedokteran jiwa. Perbedaan lainnya adalah Psikolog bisa menggali sangat dalam pangkal permasalahan Anda. Kemudian memberikan perspektif baru, hingga menemukan solusi yang harus Anda lakukan, untuk menyelesaikan masalah Anda. Biasanya permasalahan berkaitan dengan nmasalah sosial, pola pikir dan kepribadian. Sedangkan Psikiater lebih pada membantu Anda pada masalah yang bersifat klinis atau masalah psikologis yang menyebabkan gangguan fisik. Psikiater sebagai layaknya dokter, dalam praktiknya bisa memberikan Anda obat untuk membantu Anda menyelesaikan permasalahan hidup Anda.

Layanan Konsultasi Privat Kata Okta Kartika

Psikolog di Jakarta –Kata Okta Kartika, sebagaimana namanya, terdiri dari suami istri yang sama-sama konselor profesional. Mereka berdua sama-sama memiliki latar belakang pendidikan dan gelar psikologi, yakni Sarjana Psikologi atau S1 Psikologi. Dan mereka sama-sama tidak meneruskan pada jenjang profesi psikolog. Maka mereka tidak bisa disebut sebagai psikolog. Meskipun mereka memiliki ilmu dan kompetensi untuk menangani permasalahan psikologis.

Meski demikan, Okta memiliki kompetensi yang lain. Sehingga membuatnya layak untuk menjadi konselor profesional, yakni kompetensi dan sertifikasi sebagai Hipnoterapis (CHt), dan Trainer Statement Analysis (CT.SA). Demikian pula dengan istrinya, Kartika. Juga memiliki kompetensi yang membuatnya layak menjadi konselor profesional, yakni kompetensi dan sertifikasi sebagai Praktisi Statement Analysis (C.SA) dan Praktisi “Points of You” (L2).

Selain memiliki kompetensi dan sertifikasi, Okta dan Kartika memiliki pengalaman yang luar biasa lama di bidang konsultasi dan pengembangan kepribadian. Setidaknya hampir dua dekade mereka menangani berbagai permasalahan. Mulai dari permasalahan anak, parenting, keluarga, karir, pra-nikah, pernikahan, penyembuhan trauma, phobia, dan lain sebagainya.

Untuk melakukan konsultasi privat permasalahan pra-nikah dan pernikahan |SILAHKAN KLIK DISINI|

Atau jika Anda adalah wanita yang ingin berkonsultasi secara khusus |SILAHKAN KLIK DISINI|

Psikolog di Surabaya

konsultasi keluarga salah satunya dengan menggunakan metode points of you
Psikolog di Surabaya

Psikolog di Surabaya – memberikan berbagai layanan profesional berkaitan dengan terapi psikologis dan pengembangan diri. Diantara berbagai layanannya, konsultasi adalah yang paling banyak dibutuhkan oleh banyak orang. Baik konsultasi kepribadian, konsultasi karir, konsultasi keluarga, konsultasi pernikahan, hingga konsultasi anak.

Melakukan konsultasi dengan psikolog di Surabaya, saat ini adalah hal yang biasa. Mungkin jaman dulu adalah hal yang tabu. Menceritakan masalah pribadi pada orang lain yang belum dikenal secara akrab. apalagi meminta saran dari orang yang tidak mengenal Anda sama sekali.

Bahayanya jika konsultasi pada orang dekat

Seiring waktu pemikiran tersebut semakin pudar. Apalagi menjadi sebuah fenomena bahwa melakukan konsultasi dengan orang yang sudah mengenal Anda memiliki resiko yang cukup besar, yaitu:

  1. Kerahasiaan.
    Tidak semua orang bisa menyimpan rahasia. Meskipun itu adalah orang yang sudah lama mengenal Anda. Namanya juga manusia, bisa saja lupa akan amanah. Apalagi itu adalah orang tersebut juga mengenal secara pribadi teman-teman atau kerabat Anda. Maka rawan terjadi konflik kepentingan, atau keceplosan. Sehingga curahan hati Anda berpotensi untuk terbongkar dan tersebar.
  2. Netralitas
    Tidak semua orang bisa berpihak secara netral dalam menangani permasalahan. Apalagi jika Anda, atau orang yang terlibat masalah dengan Anda, memiliki hubungan emosional dengan orang yang Anda tuju untuk konsultasi. Misalnya Anda sedang punya masalah dengan pasangan Anda. Maka jika Anda berkonsultasi pada orang tua Anda, mertua Anda, saudara Anda, saudara ipar, atau siapapun saja yang memiliki hubungan emosional. Maka berpotensi untuk berat sebelah / tidak netral dalam menelaah permasalahan yang sedang terjadi.
  3. Kompetensi
    Kebanyakan orang memiliki referensi solusi permasalahan adalah dari pengalaman hidupnya sendiri, atau pengalaman orang di dekatnya. Sehingga ketika Anda melakukan konsultasi dengannya, maka dasarnya daloam memberikan saran ataupun perspektif sangat terbatas. Tidak ada landasan berpikir atau ilmu yang luas tentang permasalahan Anda. Hal ini berpotensi terjadi ketidak tepatan dalam memberikan saran.

Dari berbagai fenomena itulah, maka orang jaman sekarang menganggap konsultasi pada psikolog adalah hal yang wajar. Bukan lagi hal yang tabu dan memalukan. Justru dengan berkonsultasi pada psikolog, akan membantu Anda menemukan perspektif lain dari permasalahan Anda. Sehingga solusi jitu lekas Anda dapatkan.

PSIKOLOG dan PSIKIATER apa bedanya

Sebagian orang masih bingung membedakan antara Psikolog dan Psikiater. Mereka menganggapnya sama saja. Pokoknya adalah orang yang profesional untuk diminta saran, perspektif, dan solusi atas permasalahan hati, pikiran, dan kehidupan.

Terdapat perbedaan yang sangat mudah dipahami antara Psikololog dan Psikiater. Yakni dari sisi disiplin ilmu. Psikolog dasar ilmunya adalah psikologi. Ilmu tentang perilaku manusia. Sedangkah Psikiater dasar ilmunya adalah Psikiatri atau kedokteran jiwa. Perbedaan lainnya adalah Psikolog bisa menggali sangat dalam pangkal permasalahan Anda. Kemudian memberikan perspektif baru, hingga menemukan solusi yang harus Anda lakukan, untuk menyelesaikan masalah Anda. Biasanya permasalahan berkaitan dengan nmasalah sosial, pola pikir dan kepribadian. Sedangkan Psikiater lebih pada membantu Anda pada masalah yang bersifat klinis atau masalah psikologis yang menyebabkan gangguan fisik. Psikiater sebagai layaknya dokter, dalam praktiknya bisa memberikan Anda obat untuk membantu Anda menyelesaikan permasalahan hidup Anda.

Layanan Konsultasi Privat Kata Okta Kartika

Kata Okta Kartika, sebagaimana namanya, terdiri dari suami istri yang sama-sama konselor profesional. Mereka berdua sama-sama memiliki latar belakang pendidikan dan gelar psikologi, yakni Sarjana Psikologi atau S1 Psikologi. Dan mereka sama-sama tidak meneruskan pada jenjang profesi psikolog. Maka mereka tidak bisa disebut sebagai psikolog. Meskipun mereka memiliki ilmu dan kompetensi untuk menangani permasalahan psikologis.

Meski demikan, Okta memiliki kompetensi yang lain. Sehingga membuatnya layak untuk menjadi konselor profesional, yakni kompetensi dan sertifikasi sebagai Hipnoterapis (CHt), dan Trainer Statement Analysis (CT.SA). Demikian pula dengan istrinya, Kartika. Juga memiliki kompetensi yang membuatnya layak menjadi konselor profesional, yakni kompetensi dan sertifikasi sebagai Praktisi Statement Analysis (C.SA) dan Praktisi “Points of You” (L2).

Selain memiliki kompetensi dan sertifikasi, Okta dan Kartika memiliki pengalaman yang luar biasa lama di bidang konsultasi dan pengembangan kepribadian. Setidaknya hampir dua dekade mereka menangani berbagai permasalahan. Mulai dari permasalahan anak, parenting, keluarga, karir, pra-nikah, pernikahan, penyembuhan trauma, phobia, dan lain sebagainya.

Untuk melakukan konsultasi privat permasalahan pra-nikah dan pernikahan |SILAHKAN KLIK DISINI|

Atau jika Anda adalah wanita yang ingin berkonsultasi secara khusus |SILAHKAN KLIK DISINI|

Mengatasi Bosan Dengan Pasangan – Selingkuh (2)

mengatasi bosan dengan pasangan
Selingkuh bisa terjadi karena kurangnya sensasi dalam interaksi dengan pasangan

Mengatasi Bosan Dengan Pasangan adalah hal yang penting dilakukan oleh siapa saja, khususnya yang sudah menikah. Hal ini penting untuk dilakukan demi menjaga keharmonisan hubungan suami-istri. Jika kebosanan ini dibiarkan, maka sangat berbahaya bagi pasangan. Resikonya adalah terjadinya selingkuh atau malah perceraian. Yang pasti tidak ada pasutri yang menikah dengan tujuan untuk bercerai.

Bosan adalah…

Sebelum lebih jauh kita ngobrol tentang tema ini. Ada baiknya kita memahami dulu tentang apa itu “bosan”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesa, “Bosan” adalah “sudah tidak suka lagi karena sudah terlalu sering atau banyak; jemu.” Dari pemahaman ini, bisa kita menyimpulkan bahwa kebosanan akan terjadi ketika seseorang terlalu sering melakukan hal yang sama, atau bertemu hal yang sama, atau berjumpa orang yang sama dalam waktu yang cukup lama. Jadi sangat wajar ketika pasangan suami istri mengalami kebosanan. Namun apakah jika bosan dengan pasangan, perlu untuk ganti pasangan?? Tentu saja tidak demikian. Pasangan dalam pernikahan adalah sakral. Pasangan bukanlah barang yang bebas diganti-ganti, ataupun diduakan.

Bosan dengan pasangan tidak bisa kita melihatnya hanya dalam satu aspek saja. “Sesuatu yang sering” yang akhirnya membuat bosan, itu hal apanya. Apakah pakaiannya, kata-katanya, perilakunya, suasananya, atau apanya. Jangan sampai kebosanan yang Anda rasakan pada pasangan, menjadi hal yang general. Misalnya Anda bosan dengan tema pembicaraan yang itu-itu saja dari pasangan. Sudah makan, tadi pekerjaan bagaimana, masalah anak, urusan belanja, dan melulu begitu saja. Berarti yang perlu dimodifikasi atau diganti adalah tema pembicaraannya, bukan orangnya.

Kurang Sensasi

Sensasi adalah perasaan senang atau puas yang luar biasa. Dalam konteks ini adalah munculnya perasaan senang, bahagia, dan puas saat menjalin komunikasi dengan lawan jenis. Sensasi biasanya muncul saat pendekatan atau pacaran. Diamana ada perasaan yang luar biasa saat lihat status/story, berjumpa, dan melakukan aktivitas bersama. Sensasi ini membuat seseorang yang sedang jatuh cinta jadi lebih memiliki semangat dan kreativitas untuk selalu menemukan solusi permasalahan mereka. Atau setidaknya selalu cari cara untuk bisa berjumpa dan mendapatkan sensasi.

Banyak terjadi saat setelah menikah, pasangan suami istri berangsur-angsur kehilangan sensasi. Kehidupan mereka menjadi lebih serius dan hambar. Mereka tidak lagi bercanda dan melakukan hal-hal konyol dan menyenangkan seperti saat pacaran. Semuanya kini menjadi serba perhitungan. Padahal setiap orang butuh merasakan sensasi, butuh bersenang-senang. Hal ini bisa menjadi salah satu penyebab munculnya kebosanan dengan pasangan.

Memang dalam kenyataannya saat setelah menikah, banyak konsesuensi yang harus ditanggung. Baik berkaitan dengan pekerjaan, biaya hidup, urusan anak, keluarga besar, dan lain sebagainya. Berbeda dengan saat pacaran yang lebih minim beban. Karena masing-masing menaggung kebutuhan hidupnya sendiri.

Berawal dari hilangnya kegiatan bersama yang menyenangkan. Sehingga mengurangi bahkan menghilangkan sensasi yang dulu membuat hidup mereka dinamis dan bergairah. Kemudian merasa bosan dengan pasangan atau mungkin juga bosan dengan suasana pernikahan. Berikutnya adalah berpotensi untuk selingkuh ataupun bercerai.

Selingkuh

Beberapa kasus perselingkuhan terjadi karena hilangnya sensasi ini. Para pelakunya mengaku bahwa mereka selingkuh bukan untuk mengkhianati pasangannya, namun sekedar untuk menemukan sensasi yang bisa membuat hidupnya kembali bergairah.

Orang-orang yang melakukan selingkuh dengan alasan butuh sensasi, mereka enggan bercerai dengan pasangannya. Mereka sangat sayang pada pasangan dan keluarganya. Namun jika dia tidak mendapatkan sensasi, maka dia merasa hidupnya mengealami stagnasi dan tidak bergairah. Dia melakukan selingkuh justru untuk melindungi keluarganya. Bukan untuk memaksa pasangannya untuk memenuhi kebutuhan sensasi ini.

Dia berpikir bahwa pasangannya sudah berubah, sudah tidak asik lagi seperti dulu. Namun mau bagaimana lagi. Itu adalah kenyataan hidupnya. Daripada memaksa pasangan untuk kembali asik, dan mungkin malah berbuntut keributan. Maka pelaku selingkuh ini berusaha mencari sensasi sendiri. dengan harapan dirinya bisa menemukan gairah hidup lagi. Dan berpengaruh positif pada pekerjaan dan kebahagiaan keluarganya.

Definisi Selingkuh

Meski demikian, biasanya perilaku selingkuh seperti ini, meskipun dari satu sisi tujuannya adalah juga untuk kebaikan, yakni menjaga kebahagiaan pasangan. Namun memiliki resiko yang sangat besar. Pertama, jika pelaku selingkuh masih bisa menyadari bahwa perselingkuhan ini hanya sekedar main-main sesaat, mungkin masih bisa ditolelir. Namun jika berujung pada kecanduan. Yang mana dia merasa harus mendapatkan sensasi dari pasangan selingkuhnya, maka pelaku bisa benar-benar akhirnya meninggalkan pasangannya dan pindah pada pasangan selingkuhnya. Kedua, meskipun pelaku selingkuh berniat sementara saja untuk selingkuh. Hanya untuk mendapatkan sensasi dan semangat hidup, kemudian lanjut membawa semangat ini pada kehidupan pribadi dan keluarganya. Namun jika kepergok pasangannya, dan kemudian pasangan menjadi sakit hati. Malah bisa berujung pada pertengkaran bahkan perceraian.

Cara mengatasi kebosanan dengan pasangan

Salah satu cara mengatasi kebosanan dengan pasangan adalah dengan memunculkan kembali sensasi dalam beraktivitas bersama. Luangkanlah waktu untuk melakukan aktivitas santai berdua. Hindari untuk membicarakan urusan yang berat-berat. Urusan pekerjaan, keuangan, urusan anak, bisnis, dan lain sebagainya. Lakukan aktivitas secara bebas berdua. Melakukan hal-hal konyol dan lucu-lucu juga boleh. Asalkan aman dan saling bersedia.

Jika saat ini Anda sudah punya anak dengan usia yang bisa ditinggal. Cobalah untuk menitipkan pada orang yang Anda percaya. Bisa orang tua, mertua, saudara, ataupun baby sitter. Meskipun hanya beberapa jam saja Anda melakukan pacaran halal ini, jika Anda melakukannya secara rutin. Maka segala bosan akan sirna dari Anda berdua.

Konselor pernikahan yang sering memberikan saran untuk “pacaran” pada pasangan suami istri

Kata Okta Kartika adalah sepasang suami istri yang sama-sama konselor. Mereka fokus memberikan layanan konsultasi asmara, pra-nikah, pasutri, dan keluarga. Uniknya mereka selalu berdua dalam sesi konsultasi. Tujuannya agar Anda bisa mendapatkan solusi yang sama-sama nyaman, dari sisi laki-laki dan sisi perempuan.
Konselor Kata Okta Kartika terdiri dari konselor Oktastika dan Kartikanita. Keduanya memiliki latar belakang pendidikan psikologi dan berpengalaman dalam konseling sejak lebih dari 10 tahun.
Untuk informasi lebih lengkap dan juga penjadwalan konsultasi |SILAHKAN KLIK LINK INI|

Selingkuh , dan 4 karakter penyebabnya (1)

selingkuh
Selingkuh adalah sebuah tema yang menarik untuk dipelajari.

Selingkuh merupakan tema yang selalu menarik untuk dipelajari. Hal ini merupakan sebuah fenomena yang kerap terjadi di masyarakat strata apapun juga. Kalangan orang kaya, orang miskin, orang terpelajar, orang awam, dan latar belakang apapun juga, pasti ada fenomena ini. Entah sejak kapan sejarah mencatat fenomena selingkuh ini pertama kali terjadi. Namun yang pasti perilaku ini sangat berdampak pada kehidupan yang bersangkutan. Baik pelaku, korban, hingga keluarga dan harta bendanya.

Selingkuh artinya adalah …

Sebelum kita ngobrol lebih dalam. Ada baiknya kita mengenal dulu apa itu selingkuh. Hal ini menghindari bias dan salah paham. Sehingga kita bisa ngobrol lebih santai, fokus, dan bermanfaat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), selingkuh artinya adalah “(1) suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri; tidak berterus terang; tidak jujur; curang; serong; (2) suka menggelapkan uang; korup; (3) suka menyeleweng. Sedangkan kami (Kata Okta Kartika) dalam konteks ini berpendapat bahwa, selingkuh adalah : “Menjalin hubungan cinta ataupun sex, atau berperilaku selayaknya kekasih, selain dengan pasangan sahnya. Tanpa seijin pasangan sahnya.”

Menentukan batasan selingkuh

Untuk menentukan seseorang tergolong selingkuh atau tidak, sebaiknya menentukan dulu batasannya. Dan ini setiap pasangan bebas menganut yang mana. Jika menganut norma umum, asal seseorang melakukan aktivitas berdua, dengan menunjukkan perilaku selayaknya kekasih, namun bukan dengan pasangan sahnya. Maka orang bisa menyebutnya selingkuh. Misalnya makan berdua, jalan-jalan berdua, ataupun naik motor boncengan berdua, selain dengan pasangan sahnya, orang bisa menyebutnya selingkuh. Namun di kehidupan sekarang, banyak kegiatan profesional seseorang harus melakukan sendiri, dan harus berkaitan dengan seorang lawan jenis lain. Maka perlu sepasang kekasih membuat batasannya sendiri. Misalnya driver ojek online, konsultan, terapis, dan lain sebagainya. Pekerjaan-pekerjaan ini memiliki peluang untuk “berduaan” dengan lawan jenis yang bukan pasangan sahnya. Maka mereka dan pasangan sahnya masing-masing perlu membuat batasan sendiri tentang selingkuh. Sehingga bisa sama-sama nyaman.

Penyebab selingkuh

Pelaku selingkuh bisa dilakukan oleh siapa saja, dengan siapa saja, dimana saja, dan dengan cara apapun juga. Dan memang terdapat beberapa penyebab kenapa seseorang akhirnya melakukan selinguh. Salah satunya adalah ketidak mampuan pasangan untuk memerankan empat karakter atau empat peran bersama pasangannya.

Penyebab selingkuh dalam hal ini berkaitan dengan kebutuhan setiap orang untuk mendapatkan perhatian. Menurut pengalaman dan pengamatan kami, terdapat empat karakter atau peran yang dibutuhkan setiap orang. Ketika seeorang mendapatkan perhatian dari empat karakter ini maka dia akan merasa nyaman dan bahagia dalam kehdiupannya. Empat peran tersebut adalah peran sebagai teman, sahabat, saudara (kakak – adik), dan kekasih.

Suami istri sebaiknya bisa memeraankan empat peran ini untuk menghindari perselingkuhan

Mengutip dari blog pribadi Oktastika (salah satu konselor Kata Okta Kartika), berikut ini uraian masing-masing peran:

  1. Peran sebagai Teman
    Teman adalah orang yang menyenangkan. Bisa bergurau dan bermain dengan menyenangkan. Jika Anda sedang sibuk, teman bisa Anda abaikan tanpa Anda harus merasa bersalah.
  2. Peran sebagai Sahabat
    Sahabat adalah orang yang sangat mengerti Anda. Sahabat akan berusaha memahami apapun kondisi Anda. Termasuk ketika Anda sedang terpuruk, mengalami peristiwa yang berat, sedang depresi, atau telah melakukan kesalahan. Sahabat tidak memarahi Anda. Sahabat bisa memahami Anda. Dan bersedia dengan suka rela membantu Anda menemukan solusi masalah Anda.
  3. Peran sebagai Saudara (kakak dan adik)
    Kakak adalah orang yang mengayomi dan melindungi adiknya. Dia selalu memiliki niat baik pada adiknya. Meskipun seringkali terjadi aksi yang berlebihan. Sehingga Kakak terkesan suka mengatur, otoriter, dan seenaknya.
    Sedangkan adik adalah orang yang berada dibawah otorita kakak. Dia adalah orang yang manja, kekanak-kanakan, konyol, dan ingin mendapatkan perhatian dari kakaknya.
  4. Peran sebagai Kekasih
    Kekasih dalam konteks ini adalah orang yang memberikan perhatian berupa romantisme dan seks.

Cara untuk menghidari selingkuh adalah, pasangan suami istri harus sama-sama bisa saling memerankan empat peran tersebut sesuai situasi dan kondisi pasangannya. Misalnya jika istri sedang membutuhkan teman curhat, hendaknya suami harus mengambil peran sebagai sahabat. Ketika suami sedang membutuhkan orang yang bisa diajak gokil bareng, hendaknya istri harus berperan sebagai teman. Dan demikian seterusnya.

Selingkuh akan terjadi jika sepasang suami istri tidak bisa saling mengimbangi dalam menjalankan empat peran tersebut. Maka orang lain berpotensi untuk mengisi peran tersebut. Sehingga terjadi chemistry dan selanjutnya terjadilah perselingkuhan.

Kata Okta Kartika Membantu Meminimalisir Potensi Perselingkuhan

Kata Okta Kartika sebagai konselor asmara, pra-nikah, pasutri, dan keluarga, memberikan perhatian yang tinggi berkaitan dengan selingkuh ini. Dimana dalam konsultasi Anda akan diajak sama-sama semakin mengenali diri sendiri dan pasangan Anda. Termasuk melihat potensi-potensi terjadinya perselingkuhan. Atau jikalaupun terlanjur terjadi, bisa dilakukan langkah-langkah perbaikan. Sehingga pernikahan Anda menjadi semakin harmonis daripada sebelumnya. Hubungi dan buat appointment untuk layanan konsultasi privat Kata Okta Kartika. Silahkan |KLIK DISINI|

Konselor Pernikahan adalah pihak yang netral untuk membantu Anda menemukan solusi dari masalah pernikahan Anda

Konsultasi pernikahan akan lebih baik jika dilakukan dengan konselor profesional

Konselor Pernikahan. Setiap orang memiliki dinamika kehidupannya masing-masing. Dengan kata lain setiap orang punya masalahnya masing-masing. Secara pribadi atau individu saja punya masalah. Apalagi jika berdua, berpasangan ataupun suami istri. Pasti ada masalah juga.

Permasalahan dalam pernikahan seharusnya diselesaikan berdua antara suami istri saja. Upayakan untuk tidak membuka permasalahan pernikahan pada orang lain. Termasuk pada keluarga dan orang tua. Karena rawan terjadi konflik kepentingan diantara anggota keluarga. Disamping pula kurangnya pengalaman dan kurangnya wawasan dalam penanganan masalah pernikahan. Khawatirnya Anda bukan malan menemukan jalan keluar yang sama-sama nyaman, namun dipaksa melakukan solusi yang hanya menguntungkan salah satu pihak.

Konselor pernikahan adalah orang yang memiliki pengetahuan dan ilmu tentang masalah kepribadian dan pernikahan. Dia memang menempuh pendidikan dan workshop bersertifikat. Dimana ilmunya ini bermanfaat untuk membantu Anda menemukan solusi dari masalah pernikahan.

Konselor pernikahan, penasihat perkawinan, ataupun penasihat pernikahan adalah pihak yang netral dalam masalah pernikahan Anda. Berbeda jika Anda curhat pada sahabat, keluarga, atau orang tua. Ada kemungkinan mereka berpihak, dalam memberikan pandangan. Mereka sulit untuk netral. Apalagi jika menyangkut orang dekatnya. Baik anaknya ataupun sahabatnya.

Segala permasalahan dalam pernikahan, Anda bisa bebas eritakan pada konselor profesional. Seberat apapun, sekelam apapun, hingga sekotor apapun permasalahan Anda. Konselor Profesional tetap dengan netral dan bijaksana menerima, mendengar, dan memberikan pandangan yang pas sesuai kondisi Anda.

Kata Okta Kartika contohnya. Kata Okta Kartika adalah sepasang suami istri yang sama-sama konselor. Mereka fokus memberikan layanan konsultasi asmara, pra-nikah, pasutri, dan keluarga. Uniknya mereka selalu berdua dalam sesi konsultasi. Tujuannya agar Anda bisa mendapatkan solusi yang sama-sama nyaman, dari sisi laki-laki dan sisi perempuan.

Konselor Kata Okta Kartika terdiri dari konselor Oktastika dan Kartikanita. Dimana keduanya memiliki latar belakang pendidikan psikologi dan berpengalaman dalam konseling sejak lebih dari 10 tahun.

Untuk informasi lebih lengkap dan juga penjadwalan konsultasi |SILAHKAN KLIK DISINI|

Konseling Pra Nikah

konseling pra nikah
Konseling Pra Nikah

Konseling pra nikah atau konsultasi pra-nikah adalah sebuah proses yang sangat penting untuk dilakukan oleh setiap pasangan yang akan mengukuhkan hubungan kasih dalam pernikahan. Meskipun penting, namun tidak semua pasutri pernah melakukannya. Kebanyakan hanya pasangan dengan agama tertentu yang melakukannya. Namun hanya dalam konteks teologi dalam pernikahan. Sebagai syarat lembaga keagamaan tersebut untuk bersedia menikahkan pasangan ini.

Konseling pra nikah pada dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan pasangan agar siap menghadapi kondisi-kondisi nyata dalam keluarga barunya kelak. Bahwa dalam membina rumah tangga tidak seindah kata-kata gombal saat pacaran. Tidak hanya nikmat dan aman dalam hubungan badan seperti diimaginasikan sebagian orang. Namun ada konsekuensi-konsekuensi yang harus ditanggung oleh pasangan ini. Maka konsultasi pra nikah ditujukan untuk memberikan gambaran-gambaran serta persiapan-persiapan nyata dalam membina rumah tangga.

Urusan teologi dalam pernikahan, adalah kompetensi dari para pemuka agama masing-masing. Bagaimana membina rumah tangga sesuai dengan syariat agama, adalah juga penting untuk dilakukan. Sehingga keluarga ini selalu berada dalam lindungan Tuhan. Dan mengajarkann nilai-nilai luhur keagamaan pada anak-anak mereka kelak.

Meski demikian pengetahuan tentang karakter dan kebiasaan pasangan juga perlu untuk diketahui sebelum menikah. Oleh sebab itu dalam proses konseling pra-nikah ini semuanya digali, bagaimana karakter dan kebiasaan asli dari calon pengantin. Kemudian membantu mereka untuk bisa sama-sama siap menerima karakter dan kebiasaan pasangannya.

Karakter dan kebiasaan seseorang itu bisa berubah, jika orang yang bersangkutan benar-benar bersedia untuk berubuah. Perubahan tidak bisa dilakukan oleh pasangannya (orang lain). Maka menerima pasangan sesuai karakter dan kebiasaannya, adalah mutlak dibutuhkan.

Banyak terjadi pasutri yang kemudian memilih untuk bercerai, gara-gara tidak cocok dengan karakter dan kebiasaan pasangannya. Padahal karakter dan kebiasaannya itu sudah ada sejak sebelum menikah. Sering pula dengan berbekal harapan yang agak egois, optimisme yang terlalu besar, serta semangat cinta buta Segala karakter dan kebiasaan buruk pasangan, meskipun sudah diketahui sejak sebelum menikah, namun menjadi termaafkan ataupun terabaikan. Baru kemudian setelah menikah, dimana konsekuensi-konsekuensi hidup sudah mulai dirasakan, dan karakter serta kebiasaan buruk pasangan dianggap tidak mendukung kebahagiaan keluarga. Maka disitulah titik dimana mulai muncul benih-benih ingin berpisah.

Untuk menghindari perpisahan apalagi perceraian, maka calon pengantin perlu diberikan pembelakan yang cukup dalam mengenal dan saling mengenal diri mereka. Ditambah pula realita-realita pernikahan yang bisa saja akan mereka lalui.

Untuk melakukan konseling pra nikah ini sangat mudah sekali. Ada layanan konsultasi privat yang diselenggarakan oleh #KataOktaKartika. Dimana para calon pengantin bisa melakukan konsultasi secara online menggunakan zoom, atau bertemu langsung di Kota Surabaya. Untuk mengetahui lebih detil tentang layanan #KataOktaKartika, silahkan |KLIK DISINI|

Biaya ke Psikolog

biaya ke psikolog
Biaya ke Psikolog

Biaya ke psikolog sering menjadi pertanyaan banyak orang ketika membutuhkan untuk melakukan konsultasi ke psikolog. Memang wajar jika suatu saat Anda membutuhkan jasa psikolog. Meskipun Anda memiliki sahabat, kerabat, atapun orang yang Anda tuakan untuk bisa Anda minta pendapatnya. Namun pasti akan berbeda dengan pendapat psikolog. atau setidaknya praktisi psikologi. Biasanya mereka memiliki sudut pandang yang tidak terlihat oleh kebanyakan orang. Namun jitu melihat pangkal masalah dan solusinya.

Biaya ke psikolog memang diperlukan. Khususnya jika Anda berkonsultasi dengan psikolog atau konselor profesional. Hal ini adalah untuk memberikan apresiasi pada jasa profesinya. Disamping juga menjadi media sugesti pada diri Anda sendiri untuk keberhasilan konsultasi atau terapi Anda.

Pastikan Anda mengetahui biaya yang dibutuhkan untuk konsultasi Anda. Jika didalam website atau profil psikolog atau konselor tidak mencantumkan biaya konsultasi. Tanyakan saja saat akan membuat appointment. Stop untuk malu menanyakan secara detil urusan biaya ini. Sehingga Anda merasa nyaman dan mendapatkan manfaat dalam konsultasi.

Untuk konsultasi asmara, pasutri, pra-nikah dan keluarga, silahkan Anda klik | DISINI |